Sah, Partai Demokrat Resmi Usung Sosok Ini di Pilpres

- 19 Agustus 2020, 13:14 WIB
Penantang Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Penantang Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden. /

DENPASARUPDATE.COM - Menuju Pilpres Amerika Serikat, petahana dari Partai Republik yakni Donald J. Trump akhirnya resmi memiliki penantang.

Adalah, Mantan Wapres di masa pemerintahan Presiden Barack Obama yakni Joe Biden yang diusung oleh Partai Demokrat.

Dilansir dari AFP, keputusan mengusung Biden di Pilpres sendiri ditegaskan dalam pernyataan pada konvensi nasional partai, Selasa 18 Agustus 2020.

Baca Juga: Workshop Komunitas Gudang Kreasi Sukses Digelar, Ditutup Dengan Konser Musik D'Yash Souling

Dalam konvensi nasional tersebut, para tokoh Partai Demokrat mengatakan bahwa sosok Biden merupakan sosok yang berpengalaman dan berintegritas untuk memulihkan negara.

Pada hari kedua konvensi yang mengambil tema “Kepemimpinan Itu Penting” itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa Mantan Wapres itu memiliki kemampuan untuk mengembalikan AS ke situasi normal usai keadaan yang mereka sebut kacau akibat pemerintahan rival, Presiden Donald Trump.

“Di masa seperti sekarang, Kantor Kepresidenan mestinya menjadi pusat komando. Namun, yang terjadi justru pusat badai. Yang ada hanyalah kekacauan. Satu hal yang tak pernah berubah, yakni keteguhannya menyangkal tanggung jawab dan mengalihkan kesalahan,” kata tokoh Partai Demokrat yang juga Mantan Presiden AS, Bill Clinton yang bicara lewat rekaman video.

Baca Juga: Tiga Hakim Positif Covid 19, Pengadilan Negeri Denpasar Ditutup Selama Dua Minggu

Pada konvensi selama empat hari yang sebagian besar dilakukan lewat ruang virtual karena pandemi, para delegasi dari seluruh AS memberikan suara mereka untuk mengonfirmasi Biden terpilih sebagai kandidat dari Partai Demokrat.

Pemungutan suara sendiri yany dilakukan pada malam pembukaan, Senin 17 Agustus 2020 dengan Demokrat mengajak beberapa orang dari Partai Republik yang pindah haluan mendukung Biden dalam pemilu yang dijadwalkan pada 3 November mendatang.

Konvensi nasional tersebut diawali dengan penampilan berbagai video pidato dari 17 tokoh partai tersebut, termasuk diantaranya Stacey Abrams yang sempat digadang-gadang akan menjadi pendamping politik Biden.

Baca Juga: Polda Bali Tolak Penangguhan Penahanan Jerinx

Dalam pidatonya, Abrams menjelaskan bahwa saat ini AS sedang mengalami tiga kali lipat ancaman yang sangat berbahaya, yakni bencana kesehatan, kemerosotan ekonomi, serta pandangan rasial dan ketidaksetaraan.

“Amerika menghadapi tiga kali lipat ancaman, yakni bencana kesehatan, kemerosotan ekonomi, serta pandangan rasial dan ketidaksetaraan,” ujar Abrams.

Untuk itu, menurutnya negara adidaya tersebut memerlukan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam memimpin untuk mengeluarkan AS dari krisis ini.

Baca Juga: Rai Iswara-Ngurah Ambara Jadi Calon Kuat, Timsus Koalisi Kaji Empat Nama di Pilkada Denpasar

“Karenanya, pilihan sudah jelas, yakni antara seorang pelayan publik berpengalaman yang bisa memimpin kita keluar dari krisis ini sebagaimana yang pernah ia lakukan sebelumnya atau seorang yang hanya tahu caranya menyangkal dan mengalihkan,” tambahnya.

Sementara, Mantan pelaksana Jaksa Umum AS, Sally Yates yang dipecat Trump karena menolak membela usulan presiden mengenai larangan perjalanan bagi sejumlah negara mayoritas Muslim bahkan dengan tegas menyebut bahwa pemerintahan Trump korup.

“Dari awal mulai Presiden Trump menjabat, dia menggunakan jabatannya untuk keuntungan dirinya sendiri daripada keuntungan negeri ini. Dia juga mencoba menyabotase layanan pos kita agar orang-orang bisa memberikan suara dalam pemilu,” kata Yates.

Baca Juga: Resesi Ekonomi Dunia, Investor Asal Singapura Ini Justru Akan Ambil Alih Newcastle United

Biden sendiri dijadwalkan untuk menyampaikan pidato pada hari terakhir konvensi, Kamis 20 Agustus 2020.

Sementara wakilnya, Kamala Harris, akan tampil pada acara malam ketiga bersama Barack Obama.

Di pihak seberang, Konvensi Nasional Partai Republik, yang juga digelar secara virtual, akan berlangsung pada pekan depan.

Trump direncanakan memberikan pidatonya dari Gedung Putih, meskipun terdapat kritik bahwa ia menggunakan fasilitas jabatan untuk urusan politik.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x