Polisi meyakini bahwa sangat mungkin Yamagami membuat bubuk mesiu sendiri karena penjualan bahan peledak kimia diatur secara ketat di Jepang.
Beberapa sumber mengatakan Yamagami pada malam penembakan mengunjungi aula di kota Okayama di mana Abe menyampaikan pidatonya, kemudian ia mengambil senjata buatannya sendiri yang berjarak 200 kilometer di sebelah barat Nara di kediamannya.
Baca Juga: Cek Disini, 2 Jadwal Pertandingan PSM Makassar di Liga 1 2022/2023 Berubah
Yamagami yang merupakan mantan anggota pasukan pertahanan maritim ini mengatakan ia tidak bisa mendekati Abe ketika berada di Balai Kota, hingga dia memilih senjata yang lebih mematikan pada hari dia mendekati Abe dari belakang dan menembakan dua kali dengan jarak berkisar 5 – 7 meter.
Tersangka dengan tegas mengatakan arah politik Abe tidak memotivasi serangan, namun ia memilih untuk menargetkan Abe setelah gagal menargetkan seorang pimpinan eksekutif kelompok agama dimana sang ibu memberikan donasi besar pada kelompok tersebut yang ia yakini memiliki hubungan dengan Abe.
Tomohiro Tanaka, Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia wilayah Jepang atau yang dikenal Gereja Unifikasi memberikan konfirmasinya pada pers Senin lalu bahwa, ibu Yamagami menjadi pengikut pada tahun 1998 dan keluarga itu mengalami kehancuran finansial pada sekitar tahun 2002.
Tanaka mengatakan kelompok itu tidak memiliki catatan apakah mereka meminta sumbangan darinya, sementara mengkonfirmasi Abe dan Yamagami bukan anggota gereja, yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 1954 oleh Sun Myung Moon.
Baca Juga: Sinopsis, Daftar Pemain, Link Nonton Trailer Film Ivanna Teror Hantu Pirang Asal Belanda