Ibadah Haji di Arab Saudi dibatasi, Warga Saudi: Haji Tahun Ini Hanya Untuk Orang Kaya Saja

18 Juli 2021, 07:42 WIB
Ilustrasi jamaah Haji di Mekah. /Unsplash/@hydngallery/

DENPASARUPDATE.COM- Ziarah haji tahunan telah dimulai di Arab Saudi dengan hanya beberapa ribu saja yang diperbolehkan untuk berkumpul dan melaksanakan ibadah tersebut di dataran Arafat pada Senin 19 Juli 2021 untuk memulai ritual lima hari.

Pada tahun-tahun sebelum pandemi, sekitar 2,5 juta peziarah dari seluruh dunia berbondong-bondong ke situs paling suci Islam untuk menghadiri haji. Tetapi, karena pembatasan terkait virus COVID-19 pada pertemuan besar akhirnya tidak ada jemaah asing yang diizinkan untuk melakukan haji lagi tahun ini.

Hanya 60.000 warga Saudi yang divaksinasi dan penduduk berusia antara 18 dan 65 tahun yang diizinkan mendaftar untuk ziarah tahunan. Tahun sebelumnya, hingga 10.000 warga dan penduduk Saudi diizinkan untuk melakukan haji.

Baca Juga: Ini 5 Hal Penyebab Tidak Lolos Administrasi CPNS dan PPPK 2021

“Saya merasa sangat beruntung dan benar-benar diberkati berada diantara sedikit orang yang akan menunaikan haji tahun ini,” kata Amina dikutip DenpasarUpdate.com dari Aljazeera.

Warga Saudi berusia 50 tahun itu mengatakan dia pergi haji dengan sekelompok wanita untuk mendaftar haji tanpa wali laki-laki untuk pertama kalinya.

Terlepas dari pembatasan jumlah jemaah, Kementerian Haji dan Umrah Haji mengatakan lebih dari 450.000 orang di kerajaan itu mengirim aplikasi dalam waktu 24 jam sejak pembukaan platform pendaftaran bulan lalu.

Prioriotas diberikan kepada orang-orang yang tidak melakukan haji dalam lima tahun terakhir dan bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun yang belum pernah malaksanakan ibadah tahunan tersebuut.

Dikutip DenpasarUpdate.com dari laman Aljazeera pada Minggu, 18 Juli 2021 menyebutkan Seif, seorang warga Saudi berusia 40 tahun berencana menunaikan ibadah haji tahun ini, tetapi paket yang tersedia tidak terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Baca Juga: Sejak Kudeta Myanmar, 75 Anak Tewas & 1000 Ditahan, Pakar PBB: Anak-anak Terkena Kekerasan Tanpa Pandang Bulu

“Enam tahun lalu saya membayar 3.000 riyal atau sekitar Rp11.590.823 untuk paket yang sama sedangkan ibadah haji tahun ini dibebankan paket sebesar 20.000 riyal atau sekitar Rp77.272.158 dan saya memutuskan untuk tidak melamar,” kata Seif. 

Meskipun Seif mengatakan menghargai bahwa pihak berwenang menaikkan harga karena peraturan kesehatan dan keselamatan tambahan sebagai tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menahan penyebaran virus COVID-19 dia merasa harganya terlalu tinggi.

“Ibadah haji hanya untuk orang kaya tahun ini,” kata Seif yang juga mengkritik pembatasan jumlah orang yang diizinkan hadir.

Baca Juga: Wajib Mengetahui Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Simak Penjelasannya Sampai Tuntas!

Seperti Saif, Ibrahim membatalkan rencana haji bersama istrinya tahun ini karena harga paket yang mahal. Meski begitu, dia berhrap bisa hadir.

“Tempat yang biasanya menyambut jutaan hanya akan memiliki beberapa ribu, jika punya uang saya akan pergi haji tahun ini dan pastinya akan mudah, teratur, sekaligus akan ada pengalaman yang mewah,” kata Ibrahim dikutip DenpasarUpdate.com dari laman Aljazeera.

Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi Hani Jokhdar mengatakan pada briefing WHO bulan lalu bahwa keputusan untuk membatasi partisipasi warga adalah untuk kebaikan yang lebih besar karena mereka tidak ingin haji tahun ini berubah menjadi hospot infeksi.***

Editor: Ida Ayu Novi

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler