DENPASARUPDATE.COM - Hari Raya Idul Adha sudah di depan mata, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah 1442 H atau 20 Juli 2021 semua umat Islam akan merayakannya. Sebelum pelaksanaan Salat Idul Adha tentunya ada pekerjaan sunnah yang harus dijalani, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Perlu diketahui orang yang ingin berpuasa sunnah Tarwiyah yang jatuh pada 8 Dzulhijjah atau 18 Juli 2021 dianjurkan untuk melafalkan niat pada malam hari. Adapun niat yang perlu dilafalkan dalam puasa sunnah Tarwiyah, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
Para ulama dari mazhab Syafi’i menganjurkan puasa delapan hari pertama di bulan Dzulhijjah di samping anjuran puasa sunnah Arafah pada 9 Dzulhijah. Mereka juga menganjurkan puasa Tarwiyah secara khusus.
Seperti yang disampaikan oleh Syekh Said Muhammad Ba’ayin dalam kitab Busyral Karim terbitan Darul Fikr berikut ini :
“Puasa selama delapan hari sebelum hari Arafah dianjurkan. Ini yang dimaksud dengan perkataan matan, ’10 Dzulhijjah-. Tetapi, puasa pada 8 Dzulhijjah dianjurkan sebagai bentuk ikhtiyath terhadap hari Arafah dan juga termasuk 8 hari pertama Dzulhijjah,” tulisnya.
Baca Juga: Bupati Gowa Tegas Copot Mardani Hamdan dari Jabatan Sekretaris Satpol PP & Tegur PJ Sekda