DENPASARUPDATE.COM – Penyelidikan kasus kematian artis cantik Thailand Tangmo Nida kembali bergulir.
Terbongkarnya hasil otopsi ‘abal-abal’ yang dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand membuat publik geram.
Bahkan, pihak keluarga almarhum Tangmo Nida meminta agar dilakukan otopsi kedua guna menyelidiki kebenaran penyebab kematian artis yang membintagi serial Bangkok Love Stories Innocence tersebut.
Atas desakan itu, Kementerian Kehakiman Thailand akhirnya langsung mengambil alih proses otopsi kedua terhadap mayat atau jenazah Tangmo Nida itu.
Dikutip dari TNA, para dokter top dibidang forensik Thailand langsung dilibatkan oleh pemerintah guna mencari penyebab kematian Tangmo Nida.
Apalagi, pihak keluarga menyebut bahwa dalam jasad Tangmo Nida sendiri ditemukan adanya luka bakar yang cukup parah.
Sekretaris Menteri Kehakiman Thailand, Thanakrit Jit-areerat mengtakan bahwa pihaknya sudah menerima permintaan tertulis untuk otopsi kedua dari pengacara ibu Tangmo dan Institut Kedokteran Forensik yang bertanggung jawab atas otopsi akan membentuk komite untuk menangani pemeriksaan berulang.
Untuk itu, pihaknya sudah mengundang dokter berpengalaman dari tiga rumah sakit yakni rumah sakit Ramathibodi, rumah sakit Chulalongkorn dan Thammasat dan dokter dari Institut Kedokteran Forensik. dalam sebuah komite untuk menangani otopsi kedua Tangmo Nida.
Selain itu, Dr Khunying Porntip Rojanasunan juga diminta untuk mengamati pemeriksaan karena kerabat mendiang aktris mencurigai adanya “luka bakar” di dadanya.
Baca Juga: Ibu Tangmo Nida Minta Jasad Puterinya Dibekukan dan Kremasi Ditunda, Ini Sebabnya!
Selain itu, kementerian mengundang Dr Khunying Porntip yang merupakan mantan direktur jenderal Institut Pusat Ilmu Forensik untuk mengamati otopsi baru.
Pengacara, Krissana Sriboonpimsuay, meminta otopsi baru karena mencurigai adanya "luka bakar" di dekat dada Tangmo selain luka di wajah dan giginya.
Baca Juga: 4 Pengacara Hebat dan Terkenal di Thailand Bela Keadilan Bagi Tangmo Nida
Pemeriksaan baru akan menghapus semua keraguan dalam dua minggu, kata Thanakit
bu Tangmo Nida meminta secara khusus kepada pihak Institut Pusat Ilmu Forensik Kementerian Kehakiman Thailand untuk melakukan proses pemeriksaan ulang.
Baca Juga: Selain Gatick, Robert, Por, Job, dan Sand Datang ke Upacara Pemakaman Tangmo Nida
Hal tersebut disampaikan pada hari Minggu (13/3) melalui perwakilan dari pengacara yang ditugaskan untuk kasus kematian Tangmo Nida tersebut.
Sang pengacara, Kritsana Sriboonpimsuay mengatakan bahwa ia telah menyerahkan dokumen kepada penyelidik di Kepolisian Daerah Provinsi 1.
Dokumen tersebut berisi permintaan untuk membekukan tubuh Tanhmo Nida sebelum nanti dipindahkan ke Institut Pusat Ilmu Forensik.
Hal ini melanjutkan keinginan pihak keluarga yang ingin mengetahui jawaban dari luka yang ada dan ditemukan di tubuh Tangmo Nida.
Proses tersebut tentu saja menjadi salah satu sebab mengapa proses pemakaman menjadi ditunda pada hari Minggu lalu.
Sebenarnya, jasad Tangmo Nida sudah pernah dikirim ke Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi untuk pemeriksaan pada 26 Februari.
Melalui pemeriksaan tersebut, ditemukan fakta bahwa Tangmo Nida telah meninggal dunia setelah jatuh ke Sungai Chao Phraya pada 24 Februari.
Pada 1 Maret 2022 lalu, Letnan Jenderal Pol Jirapat Phumichit, komisaris Kepolisian Provinsi Wilayah 1, mengatakan pemeriksaan forensik mengkonfirmasi Tangmo meninggal karena tenggelam.
Selain itu, ditemukan juga luka di kaki kiri, yang kemungkinan disebabkan oleh baling-baling perahu.
Namun sayangnya, pemeriksaan tersebut tidak dapat menentukan apakah Tangmo Nida memang jatuh dari perahu atau justru didorong oleh seseorang.
Di sisi lain, saat diwawancarai Channel 9, seorang sahabat Tangmo Nida yang hadir saat penemuan jenazah Tangmo Nida, Ekkapun Tide Bunluerit memberikan pengakuan mengejutkan.
Baca Juga: Netizen Merinding, Viral Beredar Video Diduga Penampakan Arwah Tangmo Nida di Kediamannya
Dirinya mengaku bahwa saat ditemukan, ia melihat kondisi mayat atau jenazah Tangmo Nida dalam keadaan yang rusak.
Yakni dengan kondisi gigi patah dan memar di wajah korbam, di sekitar mata kanannya, yang tampak seperti akibat kekerasan benda tumpul.
“Mata kanannya bengkak dan memar,” kata Ekkapun.
Anehnya, menurut Ekkapun, dalam laporan forensik justru polisi tidak mengungkapkan adanya luka tersebut.
Ekkapun, mengatakan gigi patah terlihat saat penyidik mengambil sampel dari dalam mulut Tangmo.
Sehingga, ia mendesak pihak kepolisian untuk lebih transparan dalam mengungkap kasus kematian Tangmo Nida tersebut.
“Saya melihat giginya patah,” kata Ekkapun.
Baca Juga: Polisi Bakal Tutup Kasus Kematian Tangmo Nida, Kecelakaan atau Dibunuh?
Kesaksian Ekkapun telah meningkatkan kecurigaan publik bahwa adanya semacam penyamaran telah dilakukan untuk menyembunyikan keadaan sebenarnya dari kematian aktris berusia 37 tahun itu
Tetapi kepercayaan publik yang rendah terhadap kepolisian dan metodenya telah membuat banyak orang tidak yakin bahwa kasus ini telah diselidiki dengan benar.
Baca Juga: 5 Potret Dekorasi dan Tempat Upacara Pemakaman Tangmo Nida Digelar Hari Ini Jumat 11 Maret 2022
Detektif keyboard amatir telah menunjukkan perbedaan yang dirasakan dalam kasus yang telah menjadi obsesi media ini.
Mengingat seringnya orang kaya dan berkuasa dilindungi dari konsekuensi, banyak yang percaya bahwa mereka yang terlibat akan menikmati impunitas yang sama, bahkan jika sesuatu yang jahat terjadi.
“Saya belum mengatakan apa pun sebelumnya karena saya pikir prosesnya akan mengungkapkan hasil itu. Tetapi sampai hari ini, saya belum pernah melihat laporan seperti itu, jadi saya maju untuk berbicara,” sambungnya.***