Pengamat: IHSG Terus Menguat Efek UU Omnibuslaw

- 8 Oktober 2020, 21:02 WIB
ilustrasi:Gegara Aksi Korporasi Sejumlah BUMN, IHSG Melambung Tinggi
ilustrasi:Gegara Aksi Korporasi Sejumlah BUMN, IHSG Melambung Tinggi /Antara

DENPASARUPDATE.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada pada zona hijau sejak disahkannya UU Omnibuslaw.
 
IHSG pada perdagangan Kamis 8 Oktober 2020 menguat 34,82 poin atau 0,7 persen ke posisi 5.039,14. Sementara kelompok saham yang tergabung dalam LQ45 melemah 6,37 poin atau 0,83 persen ke posisi 770,45.
 
Pengamat Bina Artha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan pengesahan UU Omnibus Law masih menjadi sentimen positif menguatnya IHSG pada perdagangan.
 
Seperti dilansir dari Antaranews dengan judul IHSG terus menguat masih di pengaruhi RUU Cipta Kerja
 
“Euforia pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU masih kuat. Market juga mengapresiasi statement dari Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai perlunya stimulus moneter dan fiskal yang lebih agresif," Ungkap Nafan pada 8 Oktober 2020.
 
 
Selain itu, lanjut Nafan, pelaku pasar mengapresiasi kemajuan vaksin COVID-19 dan meredanya kontraksi pada kinerja penjualan ritel di Tanah Air.

Bank Indonesia mencatat penjualan eceran terus membaik ditopang sebagian besar kelompok barang. Hal itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2020 yang tumbuh -9,2 persen (yoy), membaik dari -12,3 persen (yoy) pada Juli 2020.

Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, dengan penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau tumbuh positif, sejalan dengan implementasi adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang mendorong aktivitas masyarakat.
 
Baca Juga: Di Indonesia, Ini Daftar 5 Fakultas Horor tetapi Banyak Diminati

Secara sektoral, sembilan sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 1,78 persen, diikuti sektor manufaktur dan sektor konsumer masing-masing 1,01 persen dan 1 persen. Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor properti sebesar minus 1,1 persen.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp49,94 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 585.710 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,84 miliar lembar saham senilai Rp6,48 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 179 saham menurun, dan 165 saham tidak bergerak nilainya. ***
 
Editor Antara : Kelik Dewiyanto

Editor: M Hari Balo

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah