“Itu sangat ditentukan oleh permintaan dan kebutuhan, apakah jumlah kuota yang bisa di-supply PD Swatantra signifikan terhadap kebutuhan. Itu akan menentukan harga bisa turun dan menekan inflasi pada komoditasnya,”ungkapnya.
Upaya lainnya juga bisa dilakukan Dinas Pertanian dengan gerakan tanam cabai di seluruh desa.
Jika setiap desa bisa menyediakan lahan sekitar sepuluh are, maka Dinas Pertanian akan menanam cabai serentak di 14.8 hektar lahan.
“Nanti kalau panen tiga bulan lagi saya pikir harga cabai juga pasti stabil. Disamping itu untuk mengurangi kebutuhan pasar, seluruh kepala OPD juga harus menanam cabai dipekarangan rumah masing-masing minimal lima pohon plus semua kantor menanam cabai sesuai dengan kapasitas kantornya. Kepala OPD harus mendorong stafnya untuk membantu menanam cabai dirumahnya masing-masing. Kalau ini dipenuhi maka sekian ton kebutuhan juga akan terpenuhi dan persediaan juga bisa ditekan dan harganya pasti lebih baik,” imbuhnya.
Baca Juga: ID Sakura School Simulator Rumah Mewah Lantai 5 dan Lantai 3
Kemudian dari rakornas yang telah diikuti, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberikan kebijakan dana desa boleh digunakan untuk membuat kegiatan pengendalian inflasi di desa.
Misalnya menanam cabai, bawang merah, dan komoditas pangan yang menjadi penyebab inflasi.
“Itu boleh dilakukan di desa masing-masing dengan mengambil kaplingan dengan biaya dari dana desa. Lalu untuk transportasi juga bisa diberikan dari dana BTT,”ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Baca Juga: Kunjungi PLTS Nusa Penida, Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko Sebut Hal Ini