“Kami dihargai per liter minyak goreng curah Rp 14.700. kami beli bukan untuk berjualan untuk kebutuhan memasak dan kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Sebelumnya harga minyak mahal saat ini. Dirinya sebagai ibu rumah tangga lebih banyak membeli minyak kemasan ketimbang minyak curah.
“Ini saya pertama kali beli minyak curah, karena mahal minyak kemasan sehingga pilih sementara gunakan minyak curah. Sembari harga turun nantinya,” ucapnya.
Dirinya berharap pemerintah dapat dapat menurunkan harga minyak kemasan, meski sejauh ini tidak mengalami kelangkaan di pasaran.
Sementara itu Kepala Disperindag Tabanan I Putu Santika mengatakan melakukan pasar murah ini dalam rangka membantu masyarakat di tengah pandemi. Memang minyak goreng tidak mengalami kelangkaan di Tabanan, namun banyak warga yang berburu minyak curah, karena harganya lebih murah.
Baca Juga: BPIP dan Kodam V/Brawijaya Komitmen Siap Bumikan Pancasila dengan Metode Kekinian
“Kami saat ini sediakan 4,5 ton minyak goreng curah dalam pasar murah hari. Namun sudah habis terjual diburu masyarakat. Apalagi kami dijual Rp 14.700 per liter,” ungkapnya.
Melihat antusiasnya masyarakat yang berburu minyak curah saat ini. Santika menyatakan bisa saja pihaknya akan menggelar pasar murah kembali.
“Saat ini penjualan minyak curah di pasar murah masih kami jatah,” tegasnya.