Harga Kedelai Impor Merangkak Naik, Produsen Tempe di Klungkungn Bali Pilih Kecilkan Ukuran, Ini Alasannya

- 27 Februari 2022, 15:44 WIB
Salah seorang produsen tempe tahu di Klungkung memilih tetap berproduksi meski harga kedelai impor naik.
Salah seorang produsen tempe tahu di Klungkung memilih tetap berproduksi meski harga kedelai impor naik. /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

Baca Juga: Kudeta Arema Malang, Abduh Siap Antarkan Bali United Juara Liga 1, Kontra Persela Lamongan Wajib Menang!

 

Untuk menyiasati kenaikan harga kedelai, Imam memilih memperkecil ukuran tahu dan tempe yang diproduksinya. Sebab tidak memungkinkan baginya menaikan harga tahu dan tempe di tengah menurunnya daya beli masyarakat.

“Ukuran tahu yang biasanya untuk 100 potong, sekarang kami jadikan untuk 110 -120 potong. Kalau harga dinaikkan, jamannya kayak ini pasar juga sepi. Dulu saya bisa produksi 100 kg lebih kedelai per hari, sekarang 70 kg per hari,” ungkapnya.

Terkait adanya produsen tahu dan tempe yang mogok produksi selama tiga hari mulai kemarin sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai, Imam memilih untuk tetap berproduksi.

Baca Juga: RAMALAN SHIO TERBARU 27 FEBRUARI 2022! Shio Ini Harus Belajar Kendalikan Diri dan Keuangan

 

Mengingat biaya hidup sehari-harinya dan sejumlah karyawan lainnya hanya dari produksi tahu dan tempe itu.

“Kalau dulu karyawan bekerja full selama sehari. Kalau sekarang mereka hanya kerja setengah hari. Kan kasihan mereka kalau lagi ada mogok produksi,”  tuturnya.

Karena itu pihaknya memilih melakukan efisiensi ukuran tempe tahu dan terus berproduksi tanpa harus menaikkan harga. ***

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah