Duh! Arak Fermintasi Beredar di Pasar, Produsen Arak Nira di Karangasem Merugi

- 3 Februari 2021, 05:00 WIB
SEjumlah pekerja mengangkut arak hasil sulingan nira di Kecamatan Sidemen, Karangasem  Karangasem
SEjumlah pekerja mengangkut arak hasil sulingan nira di Kecamatan Sidemen, Karangasem Karangasem /kartika mahayadnya/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Sebagaimana Shake, Arak Bali  juga cukup populer. Saking poplernya sampai Gubernur Bali Wayan Koster melegalkan arak sebagai produk non minuman keras.

Namun sejak maraknya arak fermintasi produsen arak di Bali khusunya arak berbahan nira kelapa di Desa Telagatawang, Kecamatan Sidemen, Karangasem nasibnya kian memprihatinkan.

Disaat pandemi Covid-19, penjualan arak yang mereka produksi mengalami penurunan. Tidak sampai di sana, mereka juga dihadapkan dengan keberadaan arak berbahan gula yang semakin menghancurkan pasar arak mereka.

Baca Juga: Mayoritas Korban Kecelakaan Lalu Lintas di Bali Kelompok Usia Produktif

Salah seorang perajin arak di Desa Telagatawang, I Wayan Sumerta mengungkapkan, sejak arak dilegalkan sejumlah perusahaan ramai-ramai memproduksi arak berbahan baku gula.

Ketimbang arak berbahan nira kelapa, harga arak gula jauh lebih murah mengingat harga bahan baku yang juga murah. Bagi mereka yang tidak dapat membedakan arak asli dan arak gula lebih memilih arak gula yang harganya bisa 50 persen lebih murah dibandingkan dengan arak asli.

“Sejak arak dilegalkan, hasil penjualan kami justru merosot turun bahkan hampir tidak laku. Sedangkan pengusaha berbondong-bondong memproduksi arak fermentasi gula dan lainnya yang secara tidak langsung menyaingi arak kami dan membuat arak asli. Produksi kami tidak laku,”  ungkapnya.

Baca Juga: Kapolri Bahas Tilang Elektronik Dengan MA

Jeritan serupa juga disampaikan oleh pengepul arak nira kelapa, Desa Telagatawang I Komang Padma. Diungkapkannya, para perajin arak di Desa Telagatawang biasanya akan membawa arak yang mereka produksi untuk ditukar beras. Mengingat ia juga memiliki warung kelontong. Namun sejak hadirnya arak fermentasi gula yang harganya jauh lebih murah, arak produksi perajin di desa itu tidak laku lagi.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah