Ibu-ibu Rumah Tangga di Tabanan Serbu Minyak Goreng Curah, Digerojok 4,5 Ton Langsung Ludes, Ini Alasannya

26 Maret 2022, 13:37 WIB
Warga Tabanan mengantre bagian jatah minyak goreng curah yang digerojok pemerintah setempat langsung ludes /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –Kelangkaan minyak goreng (migor) yang memicu harga mahal alias melambung tinggi di sejumlah pasar dan toko modern membuat pemerintah putar otak.

Jika saat normal Rp 28 ribu bisa dapat 2 liter migor kini hanya dapat 1 liter saja. Ini membuat masyarakat memburu minyak curah di Kabupaten Tabanan.

Seperti diketahui, migor curah masih dengan harga standar yaitu Rp 14 ribu per liter. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tabanan bekerja sama Disperindag Provinsi Bali dengan menggandeng distributor minyak goreng PT. Star Benor menggelar pasar murah di depan Gedung I Ketut Mario Tabanan, Jumat, 25 Maret 2022.

Baca Juga: Kim Se Jeong Siap Dengan Drama Baru Sleepeeer Hit, Produksi Ulang Drama Sukses Jepang, Ini Sinopsisnya!

Menariknya dari pasar murah minyak goreng curah tersebut, warga Tabanan khusus ibu-ibu rumah tangga dan para pedagang rela antrian seharian untuk mendapat minyak curah tersebut yang dijual dengan harga Rp 14.700.

Pihak Disperindag Tabanan menggerojok 4,5 ton minyak curah dalam pasar murah tersebut dan ludes terjual habis dalam waktu sekejap. Salah satu ibu rumah tangga asal Desa Delod Peken Tabanan mengaku memilih membeli minyak curah, karena harga yang lebih murah dibandingkan dengan minyak goreng kemasan yang mencapai Rp 25 ribu per liternya.

“Harga minyak kemasan tidak sudah mencari, namun harga sangat mahal. Tidak bisa dijangkau, apalagi kondisi pandemi saat ini. Mendingan kami beli minyak curah, hitung-hitung hemat pengeluaran rumah tangga,” aku Ibu Dewi ditemui di lokasi pasar murah.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Swiss Open 2022 Hari Ini Sabtu 26 Maret 2022, Saksikan 5 Wakil Indonesia, Ginting vs Prannoy

Dia juga mengaku pihaknya membeli 15 kilogram minyak curah saat ini. Namun dari 15 kilogram tersebut harga dibagi dua dengan tetangga, karena mereka secara patungan membeli.

“Kami dihargai per liter minyak goreng curah Rp 14.700. kami beli bukan untuk berjualan untuk kebutuhan memasak dan kebutuhan lainnya,” ungkapnya.

Sebelumnya harga minyak mahal saat ini. Dirinya sebagai ibu rumah tangga lebih banyak membeli minyak kemasan ketimbang minyak curah.

Baca Juga: 22 Luka Tangmo Nida Terjadi Sebelum Jatuh dari Kapal, Dieksekusi di Darat Lalu Dibuang di Sungai Versi Anjas

“Ini saya pertama kali beli minyak curah, karena mahal minyak kemasan sehingga pilih sementara gunakan minyak curah. Sembari harga turun nantinya,” ucapnya.

Dirinya berharap pemerintah dapat dapat menurunkan harga minyak kemasan, meski sejauh ini tidak mengalami kelangkaan di pasaran.

Sementara itu Kepala Disperindag Tabanan I Putu Santika mengatakan  melakukan pasar murah ini dalam rangka membantu masyarakat di tengah pandemi. Memang minyak goreng tidak mengalami kelangkaan di Tabanan, namun banyak warga yang berburu minyak curah, karena harganya lebih murah.

Baca Juga: BPIP dan Kodam V/Brawijaya Komitmen Siap Bumikan Pancasila dengan Metode Kekinian

“Kami saat ini sediakan 4,5 ton minyak goreng curah dalam pasar murah hari. Namun sudah habis terjual diburu masyarakat. Apalagi kami dijual Rp 14.700 per liter,” ungkapnya.

Melihat antusiasnya masyarakat yang berburu minyak curah saat ini. Santika menyatakan bisa saja pihaknya akan menggelar pasar murah kembali.

“Saat ini penjualan minyak curah di pasar murah masih kami jatah,” tegasnya.

 Misalnya, maksimal warga membeli minyak curah paling banyak 30 kilogram atau 30 liter. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler