Bikin Bulu Kuduk Merinding, Kisah 'Hantu Laut' Marinir Bertemu Hantu Beneran di Medan Tempur Dwikora

- 11 Oktober 2020, 12:04 WIB
Upacara Pembaretan Korps Marinir.*
Upacara Pembaretan Korps Marinir.* //Instagram @korps_marinir_tni_al

DENPASARUPDATE.COM – Medan pertempuran tidak melulu mengisahkan kisah-kisah heroik para prajurit yang saling beradu senjata membela negara.

Tetapi, juga menyisipkan kisah-kisah yang unik, seperti yang pernah dialami oleh empat prajurit komando (prako) Marinir AL, saat melakukan patrol di masa konfrontasi dengan Malaysia di tahun 60-an.

Seperti yang diceritakan oleh Riyono yang saat itu berpangkat Prajurit Komando (Prako) AL, ia menceritakan bahwa saat itu pihaknya melakukan patrol berangkat bersama rombongan Kompi RR Batalyon II ke perbatasan sekitar Pulau Batam  yang berbatasan dengan Singapura sejak Desember 1963.

Baca Juga: Update Harga Emas di Hari Minggu 11 Oktober 2020

Veteran yang berpangkat terakhir terakhir pembantu letnan satu (peltu) ini menjelaskan bahwa saat itu, Markas utama mereka berada di Ksatrian TNI AL Tanjung Uban.

Sedangkan, pos-pos terdepan TNI AL berada di beberapa pulau lainnya, termasuk Pulau Nongsa.

Nongsa sendiri merupakan pos garis depan di mana Riyono dan beberapa rekannya ditempatkan.

Baca Juga: Jerman Atasi Perlawanan Ukraina Dalam UEFA National League

Ia melanjutkan bahwa saat patroli, Riyono dan tiga temannya berpangkat prako sempat mengalami kejadian misterius bertemu “Hantu Laut”.

“Saya tidak ingat betul tanggal berapa dan bulan berapa saat kejadian itu. Yang pasti saat kami berempat bergiliran patroli dengan perahu kayu yang dipasangkan mesin. Tim kami ada saya, Wahadi, Muhani dan Suratno,” tutur dia seperti dikutip dari historia.id.

Riyono dan tiga rekannya bergiliran patroli setiap sore sampai malam. Ketika sudah berada di lautan lepas perairan Nongsa, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan sebuah kejadian mistis.

“Tiba-tiba di tengah laut itu, kita melihat seperti ada tembok. Kelihatannya seperti tembok hitam. Tidak bisa kita tembus,” kenang Riyono.

Baca Juga: Gerah Dengan Tagar Cikeas Bandar Demo, Andi Arief Minta SBY Turun Pimpin Demo dengan Rakyat

Tidak butuh waktu lama untuk saling diskusi, mereka memutuskan untuk balik kanan. Kejadian itu pun sempat pula ditanyakan Riyono pada masyarakat setempat.

“Kalau cerita orang situ, memang ada kisah-kisah hantu laut. Lha, kita KKO sendiri kan disebutnya Hantu Laut. Bisa ketemu hantu laut yang begitu. Kata orang situ, untung kita tidak lepas tembakan ke arah tembok hitam itu. Kalau ditembak, mungkin nasib kita beda,” kata pensiunan berusia 75 tahun itu saat diwawancarai medio 2017 lalu.***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Historia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah