Selain itu, beberapa akun medsos baik Facebook ataupun Instagram yang menurutnya menjadi pemicu viralnya potongan video tersebut yang telah mengganggu kinerjanya sebagai anggota DPD RI.
"Kegaduhan selama ini karena video yang dipotong tersebut, terjadinya demo di masa pandemi ini karena video itu juga," ungkapnya.
Baca Juga: Denpasar Update Membuka Promo Gratis Bagi Usaha Kecil dan Menengah, Simak Syarat dan Ketentuannya
Menurut AWK, video yang dipotong tersebut merupakan foto lama. "Itu video tiga tahun lalu, dan sekarang menimbulkan kegaduhan," tandasnya lagi.
Bagi AWK, laporan yang dibuatnya tersebut agar tidak ada lagi-lagi video anggota dewan lain yang dipotong videonya sehingga merugikan.
"Saya selaku anggota dewan agar menjadi teladan," ungkapnya.
Baca Juga: Trump dan Biden Saling Klaim Kemenangan, Jurnalis Senior Amerika Ini Sebut Pilpres AS Rasa Indonesia
Setelah itu, AWK juga melaporkan yang menurutntya akun-akun provokatif yang diduga mencemarkan nama baik dirinya dan terdapat kata-kata yang tidak pantas.
"Yang saya laporkan beberapa akun Nanang Kelor, kami sudah tahu itu siapa, alamatnya dimana, dan ada operatornya," ungkap AWK.
AWK mengatakan akun Nanang Kelor yang menurut dia ada hubungan dengan pemukulnya saat demo di kantor DPD pada beberapa waktu lalu.***