Pemerhati Lingkungan: Bali Mendesak Butuh Energi Bersih

- 29 Juni 2022, 14:58 WIB
 Ketua Yayasan Pembangunan Bali Berkelanjutan, Dr. Ketut Gede Dharma Putra.
Ketua Yayasan Pembangunan Bali Berkelanjutan, Dr. Ketut Gede Dharma Putra. /Ahmad Latief Fahrezi/

Baca Juga: Cari Atlet Muda Berprestasi Untuk Porprov 2024, North Bali Tennis Junior 2022 Digelar, Ini Harapan KONI

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury mengaku bahwa rencana pembangunan terminal LNG tersebut menurutnya merupakan bagian dari pengembangan dari mewujudkan kemandirian sumber energi listrik Bali yang saat ini masih bergantung dengan pulau Jawa.

Apalagi, selama ini menurutnya Bali masih bergantung suplai listrik dari Jawa, utamanya PLTU Paiton, di Probolinggo, Jawa Timur. 

Baca Juga: Mie Ayam Bakso Pangsit 'uncle sam', Lezat tapi Murah, Rekomendasi Kuliner di Singaraja

Selain itu, pembangunan terminal gas tersebut juga sebagai bagian dari langkah penurunan emisi. 

"Tapi kan sebetulnya rencana untuk pengembangan tersebut khususnya adalah bagian daripada pengembangan kapasitas listrik terpasang di Indonesia, sambil penurunan emisi," ucapnya katanya saat diwawancarai di sela-sela Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference 2022 di The Westin Nusa Dua, Bali, Selasa 21 Juni 2022 sore. 

Baca Juga: Peringatan Bulan Bung Karno, Pemkab Tabanan Lakukan Gerakan Mereresik di Danau Beratan

Seperti diketahui, terminal LNG rencana akan dibangun di kawasan pesisir Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar yang bersebelahan dengan Desa Adat Intaran. 

Proyek ini dibangun oleh PT PLN Gas & Geothermal (PLNGG) dan PT Dewata Energy Bersih (DEB).***

 

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah