Pastikan Semua Anak di Bali Tervaksin, Pemprov Beri Target 1 Sekolah Tuntaskan Vaksinasi dalam 2 Hari

- 13 Juli 2021, 21:13 WIB
Proses vaksinasi di SMP Negeri 4 Singaraja, Selasa 13 Juli 2021. Vaksinasi tersebut dilakukan bagi 1.098 orang siswa.
Proses vaksinasi di SMP Negeri 4 Singaraja, Selasa 13 Juli 2021. Vaksinasi tersebut dilakukan bagi 1.098 orang siswa. /Rudolf Arnaud Soemolang/Denpasar Update

Sementara, untuk sekolah yang memiliki jumlah siswa berkisar seribu orang akan ditarget maksimum 2 hari layanan vaksinasi.

"Target yang di berikan sesuai jumlah siswa ini tidak boleh lebih, harus bisa selesai sesuai target hari yang sudah ditentukan agar jadwal vaksinasi di sekolah yang lainnya tidak terlalu jauh bahkan tidak mendapatkan jadwal," katanya.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Kabarnya Dihentikan karena Ada yang Tertular, dr. Tompi :”Uji cobanya Masih Ngaco”

Ia menyebut Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan jika vaksinasi anak-anak sekolah usia 12 hingga 17 tahun harus dipercepat dan dilaksanakan secara masif sehingga bisa terselesaikan dan tuntas pada akhir bulan Juli mendatang.

Menurutnya, vaksinasi ini penting dilakukan untuk membangun imunitas masyarakat umum termasuk anak-anak, disamping juga sebagai salah satu upaya prakondisi untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka.

"Dengan dilaksanakannya program percepatan vaksinasi bagi masyarakat Bali, maka target menuntaskan vaksinasi di awal Agustus dapat tercapai, sehingga kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka sudah matang,” paparnya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 13 Juli 2021 : Elsa Lihat Sumarno, Bergegas Temui, dan Ajak Kerja Sama Lagi?

Dewa Indra juga memastikan bahwa tidak ada alasan bagi satu siswa pun yang tidak mendapatkan vaksinasi.

“Secara teknis layanan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-17 tahun ini adalah yang paling mudah, dimana tempatnya jelas dengan sasaran yang juga jelas serta yang mengurusi juga ada yakni dipertanggung jawabkan oleh kepala sekolah dan para gurunya, sehingga tidak ada alasan jika vaksinasi anak-anak sekolah ini tidak tercapai,” paparnya.

Di sisi lain, untuk menyiapkan program pembelajaran tatap muka (PTM) diperlukan kesiapan penyediaan protokol kesehatan bagi anak-anak, mulai dari penyiapan wastafel dengan air mengalir dan sabun, penyediaan hand sanitizer dan sejumlah disiplin protokol kesehatan yang diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan siswa-siswi nantinya.***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah