Ia juga mengaku bahwa kejadian ini sangat mengecewakan bagi kubu Persela Lamongan.
Bahkan, pihaknya menyebut sebagai sebuah tindakan yang tidak profesional dan berdampak pada persiapan tim untuk menghadapi pertandingan.
Ia pun mempertanyakan kredibilitas petugas swab tes PCR dan operator liga terkait pendataan dan penanganan Covid-19 dalam kompetisi BRI Liga 1.
“Saya kira ini menjadi suatu hal yang tidak profesional dikarenakan akan berdampak pada minimnya waktu persiapan tim untuk mempersiapkan pasukan beserta mempertanyakan kredibilitas vendor beserta liga dalam pendataan dan penanganan gelombang ke-3 covid di dalam kompetisi. Aneh tapi nyata,” tukasnya.
Hingga berita ini ditulis, masih belum ada konfirmasi resmi dari operator BRI Liga 1 yakni PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) tekait hal ini.***