DENPASARUPDATE.COM – Kesultanan Mataram Islam mencapai masa kejayaannya di masa Sultan Agung Hanyokrokusumo.
Pada masa tersebut, Mataram mencoba melebarkan sayap kekuasannya di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Salah satunya, adalah dengan mencoba menaklukan Bali yang saat itu berpusat di Kerajaan Gelgel Klungkung.
Baca Juga: Kisah Batalnya Nyi Roro Kidul Tawarkan Bantuan ke Pangeran Diponegoro Lawan Belanda, Kok Bisa?
Dikutip dari buku babon "Nusantara Sejarah Indonesia" karya Sejarawan Belanda Bernard H. M. Vlekke mencatat, bahwa usai menaklukan Blambangan di ujung timur Pulau Jawa, Sultan Agung berencana untuk memperluas kekuasaannya ke Bali.
Saat itu, Kerajaan Gelgel diperintah oleh Dalem Segening yang berkuasa pada kurun waktu 1580-1650.
Dalem Segening sendiri merupakan anak dari salah satu raja besar Bali yakng Dalem Waturenggong.
Awalnya, Blambangan yang didukung oleh Kerajaan Gelgel Bali mencoba bertahan dari serangan-serangan Mataram.
Baca Juga: Lirik Tembang Sunan Kalijaga Eling Pati (Ingat Mati) dan Artinya dalam Bahasa Indonesia
Namun, usai melakukan serangan habis-habisan, Mataram berhasil menaklukan Blambangan, sebuah kerajaan yang masih mempertahankan kepercayaan Hindu pada 1639.
Selain melakukan penaklukan Blambangan, Sultan Agung juga gencar melakukan dakwah Islam atau Islamisasi di Kawasan Banyuwangi dan sekitarnya.
Baca Juga: Takut Penampakan Lenin, Bapak Brimob Komjen Pol M Jasin Tak Bisa Tidur di Moskow, Begini Kisahnya
Di sisi lain, semasa melakukan penaklukan Blambangan, Sultan Agung juga mengawasi keberadaan orang Belanda di Batavia dengan seksama.
Seperti diketahui, sebanyak dua kali Kesultanan Mataram gagal menaklukan Batavia yakni pada 1628 dan 1629.
Baca Juga: NGERI! Tidur di Pemakaman, Tarno Sang Penggali Kubur Ini Pernah Dikeloni Hantu, Ini Kisahnya
Untuk itu, Sultan Agung berusaha bernegosiasi dengan Portugis di Malaka untuk membangun persekutuan melawan musuh mereka bersama.
Tapi saat itu kekuasaan Portugis di Kepulauan Indonesia sudah mendekati hari - hari terakhir.
Tidak hanya itu, Sultan Agung Hanyokrokusumo juga sempat mencoba mendekati para pedagang Inggris di Pantai Jawa.
Baca Juga: Heboh! Turun dari Gunung Lawu Sosok Misterius Sampaikan Pesan Terkait Pulau Jawa
Tetapi, Mataram sendiri ketika itu tak sanggup lagi menantang kekuatan Belanda.
Jadi mengandalkan sumber daya sendiri, dia berusaha menaklukkan wilayah timur Pulau Jawa dan Bali pada 1639.
Baca Juga: Suka Uji Nyali? Ini 6 Tempat Horor di Bali yang Dikenal Angker dan Punya Aura Mistis
Sesaat usai menaklukan Blambangan, pasukan Mataram mencoba untuk menyebrangi Selat Bali yang memisahkan Jawa dan Bali.
Namun, Bali memberikan perlawanan yang gigih, niat Kesultanan Mataram memperluas kekuasaannya ke Bali pun kandas.
Baca Juga: Kisah Frits Kirihio, Diberi Beasiswa oleh Belanda, Lalu Pasang Badan Untuk Merah-Putih
Setelah pasukan Mataram berhasil diusir, Bali kembali mengambil semua wilayah kekuasaan mereka yang telah direbut, termasuk di wilayah Blambangan.
Tapi banyak penduduknya telah pergi dibawa oleh tentara Kerajaan Mataram dan daerah itu terabaikan untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Legenda Arema FC Franco Hita Kenang Sosok Cak No: Terima Kasih Teman, Selamat Jalan
Dikisahkan Vlekke, inilah perang Sultan Agung terakhir, dia masih memerintah dengan tangan besi, tapi mimpi memulihkan imperium Majapahit telah berakhir. Kekuasaan Belanda mulai meningkat pada 1641, mereka menaklukkan benteng utama Portugis di Malaka.
Sejak itu laut - laut di Indonesia dikontrol oleh VOC di bawah bendera Belanda-nya, yang karena keunggulan lautnya menjadi penguasa atas Kepulauan Indonesia.***