Sejarah Dan Fakta Unik Barongsai, Tarian Asal Tiongkok

12 Februari 2021, 13:33 WIB
Ilustrasi Barongsai /Pixabay / Jason Goh/


DENPASARUPDATE.COM - Pada tahun ini, perayaan Imlek tidak bisa dirayakan semeriah biasanya, pasalnya pandemi Covid-19 yang tengah melanda membuat seluruh kegiatan harus dilaksanakan sesuai dengan protokol lesehatan.

Himbauan perihal perayaan Imlek juga telah disampaikan oleh pemerintah, agar masyarakat merayakannya dirumah saja.

Biasanya ketika Imlek datang, tak lepas dengan kegiatan pertunjukan tradisional Barongsai.
Seperti yang dilansir pada Pikiran Rakyat, bandungraya.com pada artikel yang berjudul Barongsai adalah Tarian Tradisional Asal Tiongkok, Ini Sejarah dan Fakta Unik Barongsai Identik dengan Imlek

Barongsai atau tarian singa, merupakan jenis tarian yang berasal dari China dengan identik dengan perayaan Imlek.

Baca Juga: Siap-siap, Jalur SNMPTN Akan Dibuka 3 Hari Lagi, Simak Persyaratannya Guys!

Tarian tradisional asal Tiongkok ini bahkan sejak tahun 2013 telah masuk cabang olahraga. Terdapat fakta unik Yang mana, nama Barongsai ini adalah nama asli bahasa Indonesia, dan juga Barongsai telah menjadi salah satu cabang olahraga di dunia dan Indonesia.

Terdapat federasi olahraga barongsai Indonesia yang dibentuk pada 9 Agustus 2012. Kemudian pada tahun 2016, barongsai masuk sebagai cabang olahraga nomor kategori eksibi, umumnya terdapat dua kategori yaitu lantai dan tonggak.

Lalu untuk Sejarah barongsai, bermula ketika Raja Persia memberikan singa kepada Kaisar Tiongkok disaat kekuasaan dipegang oleh Dinasti Dang, sebagai bentuk hadiah atas hak perdagangan di jalur sutera.

Sosok singa pada barongsai dipakai sebagai wujud dari semangat, harapan, optimisme, keberanian serta persatuan.

Tarian Barongsai ini berkembang pada tiga periode kerajaann (220-280 M) dan semakin populer di Dinasti Utara dan Selatan pada 420-589 M.

Yang mana diperkenalkan dalam keluarga kerajaan Dinasti Tang pada 618-907 M. Lalu untuk segi bahasa, Barongsai diambil dari kata ‘Barong’ yang berasal dari Bali, dan ‘sai’ yang berarti singa dalam bahasa hokkian.

Pada Barongsai terdapat beberapa bagian penyusun, yang terdiri dari bagian kepala yang akan diperankan oleh orang yang berukuran kecil serta lincah.

Lalu untuk pita merah, menandakan bahwa singa telah dijinakkan. Dan untuk Tanduknya, menyimbolkan sebuah perlawanan terhadap roh jahat, regenerasi serta mewakili perempuan, serta Cermin, menyimbolkan pemantul roh jahat.

Dahi dan jenggot yang ada pada Barongsai diambil dari rupa naga yang memiliki arti kemimpinan dan unsur laki-laki.

Telinga dan ekornya, berbentuk seperti makluk mistis, yang mana menggambarkan sebuah kebijaksanaan dan keberuntungan.

Serta Tulang belakang, yang bergambar ular menjadi simbol pesona dan kekayaan, dan punuk belakang kepala yang menyerupai kura-kura bermakna umur panjang.

Baca Juga: 7 Makanan Khas Imlek Ini Ternyata Bisa Bawa Keberuntungan, Nomor 3 Sering Kita Jumpai di Bali

Selain itu, warna dari bulu Barongsai juga memiliki arti
Yakni Putih yang merupakan barongsai tertua dan melambangkan kesucian dan Emas, melambangkan kegembiraan, Kuning, melambangkan keberuntungan dan ketulusan hati.

Serta Merah, yang melambangkan keberanian, keberuntungan, kemeriahan, dan kehangatan, dan hitam melambangkan barongsai termuda dengan karakter pemain yang sangat lincah.***

Editor: M Hari Balo

Sumber: PR Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler