Temukan Proyek Sekolah Tak Tuntas di Program Bedah Desa, Bupati Klungkung Sentil Kadisnya

23 November 2020, 07:55 WIB
Bupati Klungkung (tunjuk tangan) saat mengecek proyek sekolah yang belum tuntas dan sudah rusak di Desa Batukandik Nusa Penida Klungkung /Humas Pemkab Klungkung/kartika mahayadnya

 

DENPASARUPDATE.COM – Program Bedah Desa yang dicanangkan, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta terus diseriusi. Kali ini Bedah Desa di Desa Batukandik dan Tanglad, Kecamatan Nusa Penida yang dimulai 20 – 21 November 2020 lalu.

Bupati yang awalnya dibesut Partai Gerindra ini ternyata di lapangan menemukan sejumlah sekolah dalam kondisi tidak terawat dan kurang penanganan.

Seperti di Desa Batukandik, Suwirta menemukan ada ruang kelas yang belum dilakukan finishing sejak tahun 2006. Kemudian pembatas atau pagar sekolah juga belum semuanya tuntas.

Baca Juga: Digrebek Bersama Seorang Pria di Dalam Hotel, Keponakan Ashanty Millen Cyrus Diduga Pesta Narkoba

Kemudian di Desa Tanglad, pihaknya menemukan sekolah yang kondisinya kurang bersih dengan arsip banyak yang berserakan.

“Penampilan sokolah menggambarkan siapa yang ada di dalamnya. Saya minta kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan inventarisasi kembali,” ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Dewa Gede Darmawan tidak menampik hal tersebut.

Baca Juga: Berlangsung Epik dan Dramatis, Bermain dengan 10 Orang Arsenal Mampu Beri Perlawanan Leeds

Menurutnya, kondisi itu terjadi bukan semata-mata karena terbatasnya anggaran namun kurang proaktifnya sekolah dalam mengajukan usulan untuk perbaikan atau penataan.

Seperti sekolah yang belum difinishing sejak tahun 2006 itu sebesarnya bisa diajukan untuk finishing di tahun selanjutnya setelah selesai pembangunan namun tidak diajukan.

“Selain itu, di Dapodik bangunannya dilaporkan masih bagus padahal tidak bagus. Sehingga sering proposal (perbaikan) yang diajukan beda dengan data yang terkirim secara online seperti data Dapodik. Sehingga pemerintah pusat dan perintah daerah tidak tahu kondisi sekolah itu tidak bagus,” katanya.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Dari Soal Profil Kapolda Metro Jaya sampai Penurunan Baliho HRS di Sejumlah Kota

Terkait hal itu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan para kepala sekolah agar proaktif dalam melakukan pendataan dan penanganan. Sehingga tidak ditemukan sekolah-sekolah dalam kondisi rusak berat.

“Jika genteng rusak lima, itu sebenarnya bisa ditangani pihak sekolah dengan segera menggunakan dana BOS. Sehingga tidak sampai rusak berat. Di situ perlu ada rasa memiliki sekolah. Jangan sampai yang awalnya rusak sedikit namun karena dibiarkan begitu saja akhirnya menjadi rusak berat. Itu yang kami temukan,” tandasnya. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE

Tags

Terkini

Terpopuler