Apalagi, sosok almarhum Ida Pedanda Gede Ngurah Karang sendiri lanjutnya, merupakan pionir atau tokoh peletak dasar bentuk pariwisata yang bertolak pada kebudayaan melalui “Indonesia Floating Fair”, dan berbagai sumbangsih lainnya.
"Memberi inspirasi dan motivasi kepada pengusaha Bali untuk terjun ke bisnis pariwisata melalui PHRI Bali, sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara serta ekonomi masyarakat Bali khususnya di daerah sekitar Sanur," kata dia.
Sementara, Tjokorda Gede Putra Artha Astawa Sukawati menurut Astawa juga dinilai sebagai tokoh yang berhasil membangun bidang kepariwisataan melalui pengembangan seni, budaya, perhotelan serta pendidikan di Ubud dengan mendirikan Yayasan Ratna Wartha, Sanggar Tari dan Tabuh Bali “Tedung Agung”.
Baca Juga: Dapat Tanda Jasa dari Jokowi, PDIP Sebut Bukti Pengakuan Negara Terhadap Kepemimpinan Megawati
"Memimpin dan mengelola beberapa hotel dan sekolah seni rupa dan pariwisata sehingga mengharumkan nama Bali dan pariwisata Indonesia, meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Ubud," lanjutnya.
Oleh sebab itu, dirinya berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi pelaku pariwisata di Bali untuk terus bersemangat membangun kepariwisataan yang berkualitas dan berkelanjutan sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Baca Juga: Dari Fadli Zon sampai Fahri Hamzah, Ini Daftar Lengkap Penerima Tanda Jasa dari Jokowi
Di sisi lain, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan bahwa penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kepariwisataan kepada lima orang ini diberikan berdasarkan penilaian atas jasa besar atau berprestasi luar biasa dalam meningkatkan pembangunan, kepeloporan, dan pengabdian di bidang kepariwisataan yang dibuktikan dengan fakta konkret lebih dari lima tahun secara terus-menerus.
Pemilihan lima orang tersebut dilakukan melalui tahapan seleksi Kemenparekraf untuk diusulkan kepada Presiden Joko Widodo.