Canda dan tawa selalu menghiasi hari-harinya dengan gaya yang genit dalam menarik perhatian dan terbesit dalam sebuah pantun “Buah Cempedak Buah Durian, Sambil Nandak Cari Perhatian”.
Selanjutnya ada Tari Harmoni Jakarta yang menggambarkan keindahan kota Jakarta tercermin dalam gerak tari Betawi oleh gadis Betawi.
Harmoni gerak dan musik yang dinamis merupakan wujud kota Jakarta yang penuh dengan keberagaman.
Kemudian disambung dengan Tari Kembang Botoh yang menggambarkan seorang penari Betawi di atas pentas dengan cerminan kelincahan dalam menari.
Terakhir, ditampilkan pula Tari Topeng Samba yang merupakan sebuah karya tari baru terinspirasi dari kesenian tradisi yaitu Topeng Betawi.
Baca Juga: Garapan Wijaya Bang Sweta Puja Tutup Gelaran Bulan Bung Karno di Kota Denpasar
Dalam karya ini terdapat pertunjukan tari topeng tunggal atau kedok 3 terdiri dari Panji, Samba dan Jingga. Tari Topeng Samba mengangkat topeng atau kedok Samba yang mencerminkan karakter gadis yang genit, lincah dan aktif dalam kesehariannya.
Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi, Becky Mardani mengaku bersyukur kesenian Betawi bisa tampil di PKB.
Sepengetahuannya, ini merupakan kali ketiga kesenian Betawi bisa menjajal panggung PKB di Taman Budaya Bali.