Pengamat Intelijen Identikkan Bahasa Arab dengan Terorisme, HNW: Pancasila Pakai Banyak Serapan Bahasa Arab

- 8 September 2021, 21:18 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW)./ANTARA.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW)./ANTARA. /

Meskipun begitu, mengaitkan Bahasa Arab dengan terorisme apalagi sampai mengidentikkan kedua hal tersebut justru tampak seperti lalai akan konteks terutama secara historis.

Terkait pernyataan dari pengamat intelijen tersebut, Ketua MUI terlebih dahulu menyampaikan responnya melalui akun Twitter resminya.

Baca Juga: PKS Gelar Silaturahmi Politik ke Gubernur Koster, Hilmun Nabi’: Ada Perubahan Di PKS Bali

Ketua MUI, Cholil Nafis memberikan respon bahwa yang menyampaikan konsep tentang mengidentikkan bahasa Arab dengan terorisme adalah sebuah sesat pikir.

“"Mengamati atau menuduh. Gara-gara tak mengerti bahasa Arab maka dikiranya sumber terorisme atau dikira sedang berdoa haha. Ini bukan pengamat tapi penyesat", ujar Cholil Nafis melalui tuitannya.

Selain Cholil Nafis, ada pula tokoh Indonesia lainnya, Hidayat Nur Wahid atau yang dikenal dengan HNW yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI 2019-2024.

Baca Juga: 8 Korban yang Selamat dari Kebakaran Lapas I Tangerang dalam Perawatan Ketat RSUD Tangerang

Melalui akun Twitternya, HNW menyampaikan respon bahwa apa yang disampaikan oleh pengamat intelijen tersebut justru dapat menjadi teror bagi Pancasila.

Hal ini dikarenakan secara sederhana, terdapat banyak kata yang dipakai dalam Pancasila yang sebenarnya merupakan kata-kata serapan dari bahasa Arab.

“Memperbanyak Bahasa Arab disebut sbg salah satu ciri penyebaran terorisme, bisa jadi “teror” thd Pancasila yang banyak ungkapannya diserap dari Bahasa Arab spt adil(sila ke 2&5),rakyat (sila 4&5),adab,hikmat, musyawarat,wakil,” tulis HNW melalui akun Twitternya.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah