Ucapan Kontroversi Soal Covid-19, Moeldoko Diserang Dokter

5 Oktober 2020, 12:28 WIB
lustrasi Moeldoko minta RS tak cari untung di tengah Covid-19. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

DENPASARUPDATE.COM - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mendapat kritikan tajam dari para Dokter dan Tenaga Medis atas ucapannya yang kontroversial. 

Para dokter menyerang Mantang Panglima TNI tersebut atas ucapannya yang dinilai menyudutkan dokter dan tenaga medis. 

Moeldoko menyoal agar Rumah Sakit jangan sembarangan memvonis orang yang sudah meninggal terpapar Covid-19. 

Baca Juga: Komnas HAM Minta Stop Pembangunan Kawasan Mandalika Diatas Lahan yang Masih Sengketa

Serangan terhadap Moeldoko semakin menjadi setelah dirinya bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Kamis 1 Oktober 2020 lalu. 

Seperti Dilansir dari Pikiran Rakyat dengan judul berita Dokter Ramai-Ramai Serang Eks Panglima TNI Moeldoko, 'Tudingan Berbahaya', 'Apalagi Pejabat Negara'

Moeldoko sebelumnya mengatakan ada pasien yang sebenarnya negatif Covid-19, tetapi divonis positif, seperti orang yang meninggal kecelakaan divonis Covid-19.

"Jangan semua kematian definisinya mati karena Covid. Ini perlu diluruskan," tegas Moeldoko.

Untuk itu, Moeldoko mengaku pemerintah akan membuat definisi ulang kematian akibat Covid-19. Atas pernyataan Moeldoko itu, Ganjar mengamininya.

Politisi PDIP ini membenarkan, kasus seperti ini pernah terjadi di wilayah yang dipimpinnya.

Baca Juga: Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian

Ada orang yang divonis positif Covid-19, padahal hasil tesnya belum keluar. Setelah meninggal, hasilnya menunjukkan negatif.

"Ini kan kasihan. Ini contoh-contoh agar kita bisa memperbaiki hal ini," tuturnya.

Kini setiap ada pasien yang meninggal di RS, dokter harus memberikan catatan data kematian.

Minusnya, penerapan sistem itu akan menimbulkan keterlambatan data angka kematian.

"Itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tegas Ganjar.

Pernyataan ini membuat kalangan dokter protes. Baik di dunia maya maupun dunia nyata, para dokterramai-ramai menyentil Moeldoko.

kalangan dokter tidak terima dengan tudingan Moeldoko dan Ganjar. Di media sosial, para dokter ramai-ramai menyampaikan protes.

"Tudingan bahwa RS meng-covid-kan pasien untuk mendapatkan anggaran ini berbahaya, apalagi diucapkan oleh pejabat negara," protes dokter spesialis jantung, dr. Berliana Idris, lewat akun Twitter @berlianidris. ***

 

Editor: M Hari Balo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler