Lakukan Inovasi Baru, PLN Berhasil Mengubah Sampah menjadi Pembangkit Tenaga Listrik

29 September 2020, 14:34 WIB
Pembangkit Listrik Yang Dikembangkan PLN /Istimewa

DENPASARUPDATE.COM - Sampah sering kali menjadi masalah bagi masyarakat. Menyadari hal itu, Perusahan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Bangka Belitung menciptakan sebuah inovasi baru. Inovasi ini diberi nama Pembangkit Listrik Tenaga sampah (PLTSa) yang dioperasikan di Pulau Tinggi, Bangka Selatan.

Dikutip dari Antaranews.com, Executive Vice President Corporate Commication and CRS PLN, Agung Murdif dalam informasi tertulisnya di Jakarta, Selasa menyampaikan rasa syukurnya karena telah berhasil memanfaatkan sampah sebagai energi terbarukan.

“Puji syukur saat ini kita bisa membawa pelet sampah untuk kita uji coba di Pulau Tinggi yang sejuk dan hijau ini. Biji sampah yang sumbernya dari masyarkat diolah menjadi energi listrik. Ini adalah sumber terbarukan” ucapnya.

Baca Juga: Dalam Eksepsi Jerinx, Penyidik Dianggap Tutup Peluang Jerinx Mendapatkan Keadilan Restoratif

Agung mengatakan bahwa mesin berkapasitas 16 KW telah disiapkan oleh pihaknya. Menurutnya mesin ini mampu mengoperasikan biji sampah menjadi gas sintetis. Selanjutnya gas tersebut akan dimasukkan kedalam mesin PLTG yang kemudian menghasilkan energi listrik.

“ Dengan ini PLN berhasil melakukan penghematan biaya pokok penyediaan tenaga listrik, kalau sebelumnya pelayanan dilistriki menggunakan solar rata-rata sekitar Rp. 4.900 per I kWH kalau sekarang bisa jadi Rp. 1.400-an, jauh lebih murah” ungkapnya dikutip dari Antaranews.com dengan judul berita PLN Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Menurut Edi, selama 24 jam beroperasi, mesin tersebut membutuhkan 400 kg pelet sampah perhari. Ini artinya, selama sebulan 12.000 kg pelet sampah diperlukan untuk menghasilkan tenaga listrik dan bisa mencapai 144.000 kg pertahunnya. Hal ini sangat membantu mengurangi timbunan sampah di masyarakat.

Baca Juga: Liverpool Hempaskan Arsenal 3-1 di Anfield

Tercatat hingga saat ini sekitar 100 kg sampah telah dikelola oleh KSM Sekar Rumpun. Dengan evaluasi secara periodik, pengelolaan sampah akan terus ditingkatkan sejalan dengan terbentuknya skema tata niaga pengolahan sampah yang semakin baik.

Sementara itu, PLN memiliki harapan besar agar kebersihan dan kelesatarian alam di Pulau Tinggi dapat terus ditingkatkan, dengan terus memanfaatkan sampah sebagai energi perbarukan.

Mengulik masalah sampah yang tidak ada habisnya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memproduksi sampah sebesar 200 ribu ton pertahun. Menurut Camat Toboali, Sumindar, sebelumnya sampah tersebut tidak dikelola dengan baik.

“ Dari pintu masuk hingga pintu akhir pasar, sampah tidak ditata dengan baik. Semua sampah pada akhirnya dibuang ke laut. Jika seperti ini terus, laut kita makin hari akan makin tercemar” terang Sumindar.

Sumindar akhirnya memutuskan bekerja sama dengan KSM Sekar Kurun, dengan mengajak masyarakat mengolah sampah menjadi pelet. Sampah dikumpulkan dari pasar dan rumah-rumah warga.

“ Sampah organik dan non organik kita pilah. Sampah organik dimasukan kedalam wadah untuk dilakukan peyeumisasi dengan menyiramkan bioktivator. Selama beberapa hari, sampah akan memadat dan berubah warna” jelas ketua KSM Sekar Kurun, Misdi.

Misdi mengatakan proses selanjutnya adalah mengolah peyeum-peyeum sampah hingga menjadi pelet. Kemudian pelet dijemur dalam beberapa hari hingga siap dikemas dan ditimbang.

“ Setelah menjadi pelet, pelet akan kita jemur hingga benar benar-benar kering. Paling tidak keringnya sampai 80 hingga 90 persen. Setelah kering, kami kemas kemudian ditimbang. Inilah yang nantinya akan menjadi pembangkit listrik” tutup Misdi.***

Penulis : Nur Alfilail

Editor: M Hari Balo

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler