BREAKING NEWS! Gus Yahya Resmi Terpilh Jadi Ketua Umum PBNU di Muktamar Lampung

24 Desember 2021, 10:19 WIB
K.H. Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke 34 NU 2021. /Tangkapan Layar YouTube TVNU/

DENPASARUPDATE.COM - KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke 34 NU 2021.

Gus Yahya sendiri resmi terpilih pada pemilihan suara yang dilangsungkan Jumat 24 Desember 2021 pagi.

Diketahui, gelaran pemilihan Rais Aam PBNU dan Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU 2021 dilaksanakan di Universitas Lampung tepatnya di GSG Unila.

Baca Juga: WOW! 28 PWNU dan 440 PCNU Kompak Dukung Gus Yahya Jadi Ketum PBNU

Pada pemilihan tersebut, alumni HMI Cabang Yogyakarta itu meraih dukungan 337 dari total 548 suara

Sementara, rivalnya yakni sahabatnya sendiri yang masih duduk sebagai petahana Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj meraih 210 suara. Sedangkan satu suara tidak sah atau batal.

Baca Juga: Vaksinasi Masal Sinergi Lanal Denpasar - PAC Muslimat NU Densel Kejar Target Kekebalan Tubuh

Hasil ini membuat Gus Yahya sah terpilih jadi ketua umum PBNU dan akan memimpin jutaaan Nahdliyin.

Langkah kemenangan Gus Yahya ini sendiri sebenarnya sudah dapat ditebak sejak awal.

Pasalnya, pada pemilihan bakal calon ketua umum, Gus Yahya sendiri meraih 327 suara dari 552 pemegang suara di Muktamar.

Baca Juga: Lahir 31 Januari 1926, Begini Sejarah Singkat Lahirnya Nahdlatul Ulama (NU)

Sedangkan, petahana Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj meraih 203 suara.

Sementara, Mantan Wakil Kepala BIN, KH. As'ad Said Ali hanya meraih 17 suara dukungan.

Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustammar meraih 1 suara, Ramadhan Boayo 1 suara, abstain 1 suara, dan tidak sah 2 suara. 

Baca Juga: BRI Liga 1 : Dicoret Persija Jakarta, Yann Motta Pindah ke Barito Putera?

Untuk diketahui, KH. Yahya Cholil Staquf sendiri merupakan salah tokoh senior dan sentral Nahdlatul Ulala (NU) yang lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 16 Februari 1966.

Gus Yahya sapaan akrabnya tersebut tumbuh dan besar di lingkungan pesantren di Kawasan pesisir utara Jawa Tengah.

Ia merupakan anak dari salah satu kyai besar NU yakni KH Cholil Bisri.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Duo Milan Rajai Klasemen Serie A Liga Italia, Juve dan Roma Terseok di Papan Tengah

Cholil sendiri bersama KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sama-sama mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Yahya juga keponakan dari ulama Kharismatis dari NU, KH Mustofa Bisri, atau biasa disapa Gus Mus.

Sedangkan adiknya, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut merupakan Menteri Agama sekaligus Ketua Umum GP Ansor.

Baca Juga: Terus Melawan, Dua Ormas Besar Hindu di Indonesia Minta Menag Kembalikan Jabatan Dirjen Bimas Hindu

Gus Yahya sendiri adalah santri tulen, ia mengasuh pondok pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh, Rembang.

Gus Yahya sedari kecil belajar di Pesantren, bermula dari Pendidikan formal di Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, Jawa Tengah. Lalu berlanjut ke Pondok Pesantren KH Ali Maksum di Krapyak, Yogyakarta.

Baca Juga: Pilpres Masih Jauh, Anggota Fraksi PDIP DPR RI Diwajibkan Tebar Ribuan Paket Sembako Bergambar Puan Maharani

Saat itu ia juga kuliah di Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketika kuliah di kota Pendidikan tersebut, Gus Yahya dibentuk menjadi aktivis umat dengan bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI.

Saat Gus Dur menjadi presiden keempat, Gus Yahya diberi amanah sebagai Juru Bicara Presiden (Jubir).

Sosok yang terkenal juga lewat tulisan dan cerita-cerita lucu bertajuk Terong Gosong  ini pada 2018-2019 diberi amanah sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menggantikan KH Hasyim Muzadi yang wafat.***

 

 

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler