Jaga Kerukunan, Pecalang Desa Adat dan Banser NU Amankan Pelaksanaan Nyepi di Buleleng

- 14 Maret 2021, 16:39 WIB
Pecalang Desa Adat, Banser dan Gerakan Ansor NU Buleleng melakukan pengamanan bersama pelaksanaan Nyepi
Pecalang Desa Adat, Banser dan Gerakan Ansor NU Buleleng melakukan pengamanan bersama pelaksanaan Nyepi /JLD Panji Bramasta/Denpasar Update


DENPASARUPDATE.COM – Suasana keharmonisan dan toleransi untuk tetap saling rangkul tak pernah luntur antara Pecalang Desa Adat, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdatul Ulama (NU) dan Barisan Serbaguna (Banser) NU Cabang Buleleng.

Kendati ditengah pendemi Covid-19 pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1943 digelar oleh umat Hindu di Bali. Barisan Pemuda Ansor (Banzer) NU Cabang Buleleng tetap ikut terlibat melakukan pengamanan pelaksanaan Hari Raya Nyepi. Menariknya lagi pengaman bukan hanya dalam satu lokasi desa semata. Tetapi tersebar diberbagai titik di kecamatan yang ada Buleleng.

“Pengamanan seperti antara anggota Banzer NU dan Pecalang Desa saat momentum Hari Raya Nyepi sudah bukan lagi menjadi tradisi yang terus dilakukan. Melainkan menjadi kewajiban kami sebagai organisasi besar di Indonesia untuk tetap menjaga kerukunan antar umat beragama dalam bingkai NKRI,” ungkap Ketua Gerakan Pemuda Ansor Cabang Buleleng Abdul Karim Abraham, Minggu 14 Maret 2021.

Baca Juga: Profil Sadikin Aksa, Keponakan JK, yang Jadi Tersangka Kasus Pidana Perbankan

Karim menyebut lokasi pengamanan Hari Nyepi pihaknya tersebar di beberapa Kecamatan di Buleleng. Kecamatan Buleleng pengamanan di lakukan oleh anggota Banzer bersama dengan Pecalang Desa Adat Banyuasri di Kelurahan Banyuasri. Kemudian Kecamatan Seririt berada di Desa Pengastulan, Kelurahan Seririt dan Desa Kalianget, Kecamatan Banjar berada di Kaliasem dan Desa Temukus, Kecamatan Sukasada berada di Desa Tegalingah dan Kecamatan Gerokgak merata sebar di seluruh desa yang ada di Gerokgak.

“Model pengamanan yang kami lakukan dengan Pecalang Desa Adat secara bergantian. Dalam satu hari penuh perayaan Nyepi terbagi menjadi tiga waktu penjagaan. Ada waktu di pagi hari, siang dan malam. Jadi kami turunkan anggota Banzer 5 orang setiap kali waktu penjagaan,” ujarnya.

Ia berharap, agar rasa keharmonisan dan toleransi kebersamaan tetap terjaga ditengah purubahan zaman teknologi. Pihaknya bersama dengan pecalang tidak hanya momen pengamanan saat perayaan hari raya keagamaan. Tetapi akan terus mengkampanye nilai-nilai keharmonisan dan toleransi dengan memanfaatkan platform teknologi.

Baca Juga: Keponakan JK Sadikin Aksa Tidak Ditahan, #SegeraUsutChaplin Trending di Twitter

“Salah satu membuat sebuah artikel, interaksi media sosial dan lainnya. Agar rasa kebersamaan terpupuk,” ucapnya.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x