Bantah Isu Pemerintah Anti Islam, PAN: Banyak Tokoh Islam dan Kami Turut Hadir

5 Oktober 2021, 06:00 WIB
Workshop Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) yang berlangsung di BNDCC Nusa Dua, Bali /Rudolf Arnoud Soemolang/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan partainya bergabung ke dalam pemerintahan sebab kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin kerap diterpa isu tidak sedap yakni disebut tidak dekat dengan umat Islam.

Zulhas meyakini keputusan PAN untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Ma'aruf Amin dapat memperkuat jalannya pemerintahan.

"Kita (PAN) akan memperkuat pemerintah, karena ada yang menyatakan bahwa pemerintah (Jokowi-Ma'aruf Amin) tidak dekat dengan umat Islam. Tentu saja itu tidak benar," ucap Zulhas disela acara Workshop Nasional DPP PAN di BNDCC Nusa Dua pada Senin, 4 Oktober 2021.

Baca Juga: JANGAN LEWATKAN! Pemprov Bali Putuskan Perpanjang Diskon Pajak Kendaraan Hingga Akhir Tahun, Ini Syaratnya!

Menurut Zulhas, pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'aruf Amin yang diisukan bermasalah dengan umat Islam adalah hal yang tidak benar.

Zulhas menyebut didalam pemerintah terdapat banyaknya tokoh-tokoh Islam yang dikenal dekat dengan umat Islam menjadi salah satu bukti bahwa pemerintah tidak anti atau jauh dari umat Islam.

Baca Juga: Tak Mau Komentar Soal Banyak Petinggi Partai Ummat Mundur, Mumtaz Rais: Beda Ceruk Pemilih PAN dengan Ummat

Salah satu contohnya ia sebut adalah Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Tokoh selanjutnya berasa dari NU, yakni Prof. Dr. Mahfud MD yang sekarang menjabat sebagai Menkopolhukam.

Baca Juga: Sinopsis Kurulus Osman Malam Ini di NET TV: Aliansi Baru Dibentuk, Ratu Sofia Habisi Salvador?

Terdapat pula tokoh Muhammadiyah, Prof. Dr. Muhadjir yang sedang menjabat sebagai Menko PMK, Prabowo Subianto sebagai Menhan, dan Sandiaga Uno sebagai Memparekraf.

Keputusan PAN bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) diharapkan mampu mengakhiri permasalahan akibat perbedaan pandangan politik di masyarakt bawah.

Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Minta Pemprov Bali Kaji Kebijakan Ganjil Genap di Sanur-Kuta, Ini Alasannya!

"Dengan ini harapannya kita (PAN) dapat memperkuat dan mengakhiri perpecahan sampai ke dusun-dusun, kenapa harus saling menyakiti," ucap Zulhas.

"Kita ini kan harus membangun narasi-narasi yang baik, positif, supaya petani makmur, anak-anak muda mendapat pekerjaan, untuk apa saling menyakiti, ngapain, kita ini satu saudara sebangsa dan setanah air, untuk itu PAN masuk untuk memperkuat," tegasnya.

Baca Juga: PTM Ditunda Sementara Bagi Sekolah Dengan Angka Positif Diatas 5 Persen, Akan Diawasi Dengan Metode Surveilans

Pihaknya memiliki harapan besar dengan bergabungnya PAN ke pemerintahan mampu mengatasi permasalahan perpecahan dan kembali menyatukan masyarakat untuk mensukseskan jalannya pembangunan serta pemerintahan Jokowi Ma'ruf Amin.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler