DENPASARUPDATE.COM - Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung melaporkan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Din Syamsuddin tersebut dilaporkan atas tuduhan radikalisme. Terkaii hal tersebut, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali bersikap tegas mengenai hal tersebut.
Lewat keterangan persnya yang diterima redaksi DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network), Senin 15 Februari 2021, Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Bali, Muhammad Syobri mengatakan jika tuduhan tersebut sangat tidak berdasar.
Baca Juga: Yuk Intip Harga Emas Hari Ini Senin 15 Februari 2021 di Pegadaian, Pada Rugi Atau Untung Ya?
Bahkan, ia mengaku jika GAR ITB menyemai bibit perpecahan di kalangan anak bangsa.
Menariknya, pihaknya menduga apabila GAR ITB adalah proxy asing yang bekerja dalam menyemai hal tersebut.
"Tudingan dari GAR ITB itu tidak berdasar. GAR ITB sedang menyemai bibit perpecah belahan anak bangsa, kami malahan berkeyakinan kelompok yang menamai diri dengan GAR ITB adalah proxy asing, yang sedang bekerja dalam upaya memecah belah bangsa Indonesia Din Syamsuddin merupakan tokoh muslim dunia dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa dalam aspek keagamaan," paparnya.
Menurut Syobri, Din Syamsuddin sendiri merupakan tokoh muslim kaliber dunia. Sehingga, tuduhan radikal tersebut sangat sulit diterima oleh nalar yang objektif.
Baca Juga: Tidak Mau Divaksin? Siap-Siap Didenda
"GAR ITB ini kekurangan refrensi terkait Prof Din Syamsuddin, Jangan sampai kelompok ini mencederai nama besar ITB, Kampus ITB harus menjelaskan kelompok ini, ini liar, atau memang bagaian civitas ITB," paparnya.
"Jangan sampai kelompok GAR ITB yang tidak jelas ini menghadapkan ITB dengan keluarga besar warga Muhammadiyah terutama Pemuda Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin mantan Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ini akan mencoreng perjalanan bangsa kedepannya," imbuhnya.
Baca Juga: Nilai Bali Siap Buka Pariwisata, Sandi Janji Perjuangkan Travel Bubble
Di sisi lain, ekonom sekaligus mantan menteri yang juga dikenal sebagai alumni ITB, Rizal Ramli juga menganggap pelaporan itu tidak tepat.
Menurut dia, ITB selama ini telah banyak menghasilkan tokoh pemikir besar. Selain itu, ITB juga telah banyak menghasilkan alumni ahli pada bidang engineering.
"ITB kampus yang menghasilkan tokoh tokoh, pemikir pemikir besar, engineer hebat. Soekarno, Habibie, Rooseno, Sutami dan lain lain," katanya melalui akun twitter pribadinya, @RamliRizal, Rizal Ramli
Ia menyayangkan jika ada sebagian alumni ITB yang berpikiran cupet. Cupet diartikan sebagai orang yang tidak memadai.
Baca Juga: Wah Roy Keane Akhirnya Punya Instagram, Ini Postingan Pertamanya
"Eh ternyata sebagian kecil alumninya berpikiran cupet, terlalu banyak gaul dengan intel, jadi organ surveillance swasta, tokoh tokoh yang dicap ‘ekstremis’" cuit Rizal Ramli.
Pada berbagai kesempatan, Rizal Ramli juga pernah menunjukkan foto dirinya dengan Din Syamsudin sewaktu kuliah di Amerika. Dia tahu seluk beluk Din.
Sampai saat ini, Rizal mengaku terus berkomunikasi dan bersahabat dengan Din Syamsudin.***