“Ya kalau Rakorda ini kan kita mengkoordinasikan apa yang menjadi target-target partai, khususnya dalam rangka mengikuti Pilkada,” tegasnya.
Menurutnya, seluruh jajaran Demokrat di Bali, khsusunya daerah yang akan melaksanakan Pilkada perlu menyamakan persepsi dalam pemenangan Pilkada.
Baca Juga: Mulai dari Sukadana Hingga Boaz, Ini Daftar Lengkap Pemain Aktif di Kursus Pelatih Lisensi C
Pasalnya, menurutnya di enam Pilkada tersebut partainya melakukan koalisi dengan berbagai partai baik PDIP ataupun non-PDIP.
“Jadi kita samakan persepsi, samakan strategi untuk perjuangan memenangkan kandidat-kandidat yang kita usung, intinya itu,” tegasnya.
Seperti diketahui di beberapa Pilkada Demokrat menantang PDIP, sepertipada Pilkada Jembrana dengan mengusung Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna (Tepat).
Baca Juga: Warga Brazil Berunjuk Rasa Menolak Vaksin dari Sinovac
Di Pilkada Tabanan, mengusung duet Anak Agung Ngurah Panji Astika-Dewa Nyoman Budiasa (Padi), di Denpasar mengusung Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertanegara (Amerta), dan Karangasem mengusung petahana IGA Mas Sumantri-Made Sukerana (Massker).
Sementara, di dua kabupaten Demokrat memilih berkoalisi dengan PDIP, seperti di Badung dengan mengusung petahana Nyoman Giri Prasata-Ketut Suiasa (GIRIASA) dan di Bangli mengusung duet Sang Nyoman Sedana Arta-Wayan Diar (Sadia).
“Ya sementara kita fokus untuk penanganan di daerah-daerah yang ikut sekarang,” paparnya.