“Kami meyakini berkembangnya keinginan, semangat, dan harapan yang tinggi di tingkat akar rumput. Yang mengharapkan terjadinya perubahan kepemimpinan daerah melalui pilkada di akhir tahun ini,” ujarnya.
Apalagi, berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan oleh partainya hingga bulan September 2020 lalu, menyebutkan bahwa sebanyak 50 persen masyarakat di tingkat bawah atau akar rumput masih masih terfragmentasi ke dalam kelompok swing voters atau massa mengambang yang besar.
“Swing voters ini tergolong para pemilih yang memposisikan dirinya wait and see. Mereka terdiri dari 50 persen pemilih,” ungkap dia
Saat ini, sambungnya, para pemilih di kelompok ini sudah mulai bersikap dan bergerak ke dalam barisan pro perubahan.
Karena itu, di saat yang sama, pihaknya juga mengingatkan, sikap politik kelompok swing voters jangan sampai dirusak berbagai bentuk kecurangan.
“Kami berharap pelaksana pemilu bertindak profesional. Kami juga mengingatkan bahwa membiarkan kecurangan apalagi terlibat di dalam kecurangan itu sendiri maka karma yang akan diterima sangat berat. Karena tindakan mengambil hak orang lain harus dibayar sampai dengan anak cucu. Kami berharap hal itu tidak sampai terjadi,” ujarnya mengingatkan.***