Siap Sekolah Tatap Muka, Pemkab Badung Upayakan Seragam Gratis dan Penerapan Prokes Ketat

3 Oktober 2021, 18:59 WIB
Guru memeriksa suhu tubuh siswa di SMP Negeri 1 Kuta, Badung. /ANTARA/Naufal Fikri Yusuf/ ANTARA/Naufal Fikri Yusuf

DENPASARUPDATE.COM - Sekolah tatap muka menjadi perbincangan hangat setelah banyak wilayah di Indonesia mengalami penurunan kasus positif Covid-19.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali merupakan salah satu yang cepat bertindak untuk mewujudkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah pandemi Covid-19.

"Kami sudah mempersiapkan PTM di Badung ini dari awal. Guru-guru juga sudah menjalani vaksinasi Covid-19," ucap Bupati Badung Nyoman Giri Prasta di Mangupura Pada Sabtu, 2 Oktober 2021 dikutip dari Antaranews.com.

Baca Juga: Cegah Klaster Sekolah Saat PTM, di Buleleng Mulai Senin, 4 Oktober 2021, Siapkan Mitigasi, Ini Skemanya

PTM telah diterapkan pada Jumat, 1 Oktober 2021 dengan membatasi durasi pembelajaran selama 1-2 jam dan membatasi peserta didik dengan kapasitas ruangan kelas maksimal menjadi 50 persen.

Giri Prasta mengatakan protokol kesehatan sudah diterapkan secara ketat kepada seluruh orang yang terlibat dan berada di sekolah, protokol seperti mewajibkan penggunaan masker, menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan dan pastinya menjaga jarak.

Baca Juga: Ramai-Ramai Minta PTM di Bali Ditunda, Mendikbud Bilang PTM Tak Berlaku Bagi Daearah PPKM

"Setiap sekolah telah menyiapkan sistem mitigasi. Kami tidak mau terjadi klaster penyebaran Covid-10 di tingkat sekolah dan kami yakin penerapan prokes yang baik maka PTM juga berjalan baik," ucap Giri Prasta.

Bupati Badung mengajak orang tua murid untuk turut aktif bersinergi dengan semua pihak terkait, termasuk memastikan anaknya menjalankan protokol kesehatan sebagai bentuk pengawalan guna menukseskan pelaksanaan PTM terbatas di Badung.

Baca Juga: Pemuda Muhammadiyah Bali Desak Pemerintah Buka Keran Wisman, Jadi Pusat Karantina Penerbangan Internasional

"Semua orang tua bertanggungjawab kepada anak. Kami meyakinkan kepada para wali murid bahwa PTM terbatas ini mengedepankan protokol kesehatan yang sangat ketat," ucapnya.

Giri Prasta menyampaikan bahwa pihaknya sudah meminta kepada pihak sekolah untuk tidak mempermasalahkan seragam siswa apabila terdapat orang tua yang yang belum bisa membelikan seragam sekolah anaknya mengingat kondisi pandemi Covid-19.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA, 6 Oktober 2021; Gemini, Leo,Libra,Taurus, Sagitarius, Aries: Kebahagiaan dan Kebebasan!

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemkab Badung sedang berupaya untuk melanjutkan program seragam gratis bagi seluruh siswa yang bersekolah di Badung.

"Itu pasti kami lanjutkan, tapi kami akan menghitung dana terlebih dahulu. Dana mengikuti program," ungkap Giri Prasta.

Baca Juga: Prediksi dan Head to Head Serie A Torino vs Juventus: Bianconeri Kembali Taklukan Il Toro

Sementara itu, pelaksana tugas Kepala SMP Negeri 1 Kuta I Nyoman Dura menjelaskan bahwa PTM terbatas rencananya akan dilaksanakan selama dua bulan, setelah dua bulan baru akan dilakukan evaluasi.

"Evaluasi pertama tentang penerapan protokol kesehatan, dalam pembelajaran baik itu siswa maupun guru harus memakai masker selama proses pembelajaran dan berada di sekolah yaitu 2 jam lamanya. Siswa dalam satu kelas juga dibatasi hanya 50 persen," jelas Nyoman Dura.

Baca Juga: Tayang Oktober Ini di NET TV, Ini Sinopsis Menarik Drama Korea What's Wrong with Secretary Kim

Dura menyebutkan bahwa di SMPN 1 Kuta memiliki siswa berjumlah 1.159 siswa yang terbagi dalam 23 rombongan belajar pada kelas 7 hingga kelas 9.

"Kami bagi menjadi dua shift, kami coba semua siswa masuk satu minggu dan tiap hari hanya 2 jam. Setelah berlangsung satu minggu, akan kami evaluasi perbaikan-perbaikan di minggu kedua," ucap Nyoman Dura.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler