Waspada! Gangguan Tidur Terjadi Akibat Sampah Emosi, Berpengaruh pada Kualitas Hidup, Ini Solusinya

13 Oktober 2022, 08:30 WIB
Pakar hipnoterapi berlisensi nasional Anak Agung Lanang Agung Ananda sedang menangani pasien yang mengalami gangguan tidur. /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Dalam kondisi tertentu hampir semua orang pernah mengalami gangguan tidur. Misalnya kalian pernah terjaga ditengah malam karena teringat kejadian buruk dijalan, kantor atau disebuah tempat?.

Atau kalian pernah mengalami suasana hati sedang di puncak excited karena akan menjadi pusat perhatian keesokan harinya ? Bahkan kadang-kadang the first date saja bisa membuat seseorang mengalami  gangguan tidur.

Hal ini dianggap masih dalam batas kewajaran karena pemicu dari gangguan tidur seperti ini hanyalah karena produksi hormon yang berlebihan di waktu yang salah, dan bersifat sementara atau temporary simpton.

Baca Juga: Ingin Melihat Live VIP Room? Buruan Download Bling2 Live Mod Apk Gratis Untuk Android dan iOS, Ini Plus Minus

Menurut ahli hipnosis Anak Agung Lanang Agung Ananda, gangguan tidur yang bersifat sementara tidak perlu untuk dirisaukan karena akan normal kembali dalam waktu yang singkat.

Namun gangguan tidur yang terjadi secara berulang-ulang dan dalam kurun waktu lebih dari 72 jam, sudah seharusnya disikapi secara serius.

Lan Ananda, demikian ia biasa disapa –, menguraikan, mereka yang mengalami kesulitan tidur lebih dari 72 jam akan di ikuti dengan simpton yang lain.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Kamis 13 Oktober 2022 Untuk Wilayah Kabupaten Tabanan dan Sekitarnya

Mulai migrain, badan menjadi lemah, detak jantung menjadi berubah sampai mengalami histeria,  halusinasi ataupun delusi.

“Banyak mereka yang tadinya sangat produktif dan memiliki kualitas hidup yang baik, mengalami perubahan yang dramatis ketika terserang gangguan tidur. Bagaimana tidak, bisa anda bayangkan ketika tidak tidur selama semalaman betapa banyak energi fisik yang terkuras, tentu sangat berpengaruh buruh untuk hasil kinerja yang dilakukan,” ungkap mantan Ketua Umum Cabor Taekwondo Indonesia, Denpasar, ini.

Dikatakan, gangguan tidur dapat disebabkan oleh penyakit psikis dan psikosomatis. Meskipun 90% gangguan tidur adalah psikosomatis, fenomena penderita gangguan tidur biasanya diikuti dengan kecanduan.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Kamis 13 Oktober 2022 Untuk Wilayah Kota Semarang dan Sekitarnya

Seperti kecanduan obat tidur, minuman keras dan bahkan obat terlarang.   Hal ini terjadi karena saat mereka terkena gangguan tidur yang dikenal dengan nama insomnia mengambil jalan pintas dengan mengkonsumsi obat tidur yang dosisnya menjadi berkembang karena konsumsi dalam waktu yang lama.

Banyak penderita juga mengkombinasikan dengan believe nya sendiri dengan menambahkan minuman beralkohol untuk mengatasi gangguan tidur yang dimilikinya.

Lan Ananda mengungkap, dari kacamata hipnoterapi pasien gangguan tidur disebabkan karena memiliki  timbunan sampah emosi dari pikiran bawah sadar yang muncul ke permukaan dan mempengaruhi tubuh dan prilaku.

Baca Juga: Jadwal Sholat dan Imsakiyah Kamis 13 Oktober 2022 Untuk Wilayah Kota Makassar dan Sekitarnya

Mayoritas pasien gangguan tidur, menganggap adanya sesuatu yang tidak beres dan belum tuntas didalam dirinya yang ditemukan dengan cara masuk kedalam pikiran bawah sadar. Uniknya para pasien  hanya menyadarinya bila gelombang pikirannya diturunkan menuju THETA atau sekitar 4-7Hertz.

Hal-hal yang sering ditemukan dari pikiran bawah sadar pasien gangguan tidur biasanya berupa hubungan antara orang tua dan anak, niat yang tidak tersampaikan, perasaan bersalah kepada seseorang, rasa khawatir yang berlebih, dendam kepada seseorang, sampai rasa curiga atau cemburu kepada pasangan.

Jika akar masalah dan penyebab gangguan tidur telah ditemukan, sebagian dari penyembuhan sudah dapat dilakukan.

Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, BNI Sediakan Program KUR dengan Pola Kemitraan, Perhatikan Skemanya!

Yang harus diketahui, saat mengatasi persoalan kesulitan tidur, dengan waktu yang bersamaan seorang hipnoterapi juga harus mengatasi persoalan kecanduan obat tidur dari si pasien yang mungkin didapat dari pengobatan metode yang lain.

Penyakit gangguan tidur membutuhkan setidaknya 6 sesi pertemuan hipnoterapi, dan dalam kasus-kasus yang sudah terjadi dalam kurun waktu yang lama dapat membutuhkan waktu yang lebih lama.

Kesabaran dan ketekunan seorang pasien sangat dibutuhkan untuk mempercepat penyembuhan dirinya. Karena metode penyembuhan Hipnoterapi adalah berbasiskan kerjasama yang baik antara terapis dan pasien itu sendiri. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler