DENPASARUPDATE.COM - Vaksin Covid-19 yang dilancarkan oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi sudah mulai dilakukan.
Vaksinasi dilakukan dengan menggunakan jarum suntik. Petugas kesehatan memasukkan vaksin di bagian lengan atas.
Pemerintah juga menargetkan seluruh penduduk Indonesia mendapat vaksin Covid-19. Berlaku juga hukuman bagi yang menolak vaksin Covid-19.
Baca Juga: Lava Pijar yang Dimuntahkan Gunung Merapi Kian Menyalak
Hanya saja, tak semua orang berani menjalani vaksinasi. Meski vaksin menjadi jawaban atas kekhawatiran kita di masa pandemi ini, namun vaksinasi juga memunculkan ketakutan di antara orang-orang yang takut jarum suntik.
Bagi sebagian orang, rasa takut tersebut bahkan sudah menjadi phobia, dengan membayangkan sakitnya kulit tertembus jarum, dan lain sebagainya. phobia ini dikenal dengan istilah trypanophobia.
Baca Juga: Petugas Buru Kristen Gray, WN AS yang Viral Ajak Bule Ramai-ramai Tinggal di Bali di Masa Pandemi
Inilah cara mengatasi rasa takut terhadap jarum suntik :
1. Merubah Cara Berpikir
Seringkali, cara terbaik untuk mulai mengatasi rasa takut adalah mencoba mengubah cara Anda berpikir tentang hal itu. Misalnya, berpikir, "Jarum adalah yang terburuk", atau "Saya takut jarum," tekankan kembali fakta itu dan berpikir sebaliknya, katakan hal-hal seperti, "Jarum mungkin sedikit sakit, tetapi melindungi kesehatan saya."
"Ingatlah bahwa itu bisa menyelamatkan kesehatan bahkan hidupmu dan mengembalikan segala kondisi menjadi normal," kata psikolog san penulis "Hack Your Anxiety", Alicia H. Clark, PsyD.
Baca Juga: Bertambah 3 Orang, Korban Meninggal Akibat Gempa M6,2 di Sulbar Menjadi 84 Orang
2. Tuliskan Situasi yang Membuat Anda Takut
Bagi sebagian orang, bahkan melihat gambar jarum dapat membuat mereka bergidik. Tuliskan situasi yang membuat ketakutan saat menghadapi jarum suntik, seperti melihat foto salah satunya, menonton suntikan di televisi, melihat orang lain ditusuk, dan disuntik sendiri.
Beberapa situasi lain yang mungkin dipertimbangkan termasuk memegang jarum, mendengar seseorang berbicara tentang suntikan, atau hanya menyentuh jarum.
Urutkan ini dalam urutan dari situasi yang paling tidak ditakuti hingga situasi yang paling ditakuti.
Baca Juga: Inilah Peluang 7 Bisnis Kecil yang Menguntungkan Awal Tahun 2021, Nomor 6 Sudah Terbukti
3. Mulailah dari yang Kecil
Mulailah dengan situasi yang paling tidak ditakuti. Misalnya, jika gambar jarum tidak terlalu mengganggu, coba cari di internet.
Biarkan kecemasan meningkat hingga mencapai puncaknya. Jangan berhenti mencari sampai merasa kecemasan mereda, karena pada akhirnya akan terjadi.
Setelah selesai, cobalah cari kesempatan untuk bersantai.
Baca Juga: Air PDAM Denpasar Campur Pasir dan Lumpur serta Kecrat-kecrit, 30.000 Pelanggan Jadi Korban
4. Tingkatkan Level
Setelah mengatasi satu situasi, lanjutkan ke situasi berikutnya. Misalnya, mungkin berikutnya dengan melihat seseorang disuntik dengan jarum di televisi.
Cobalah menonton video di internet atau acara medis. Praktikkan teknik yang sama untuk membiarkan kecemasan meningkat dan secara alami jatuh dengan sendirinya.
Baca Juga: Turnamen Internasional M2 World Championship Telah dimulai, ini Jadwal Lengkapnya
5. Praktik Pernapasan Diafragma
Cara mengatasi rasa takut jarum suntik yang lainnya dengan melakukan praktik pernapasan diafragma.
Sesaat sebelum divaksin, cobalah melakukan praktik pernapasan diafragma jika memungkinkan.
Cara lainnya, juga bisa dengan meremas benda semacam stress ball atau tetap menonton dan mendengarkan musik hingga momen vaksinasi tiba.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 18 Januari 2021, Papa Surya Murka Paksa Andin Ceraikan Al
6. Jangan Lihat Jarumnya
Ketika tiba saatnya kamu divaksin, jangan lihat jarumnya agar rasa takutmu tidak semakin besar.
7. Ingat Bahwa Prosesnya Hanya Sebentar
Cara selanjutnya untuk mengatasi rasa takut jarum suntik adalah dengan menyadari bahwa proses vaksinasi hanya sebentar.
Baca Juga: Duka Menyelimuti Manado Hari ini, 6 Orang Meninggal Karena Banjir dan Longsor
Detik-detik jelang di vaksin, ingatkan dalam pikiran bahwa prosesnya hanya sebentar, bahkan hanya beberapa detik saja.*** (Jujun Juanda/Denpasar Update)