Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan, PBB Gelar Konferensi Galang Dana 600 Juta Dolar AS atau Rp8,5 T

- 14 September 2021, 07:30 WIB
Pengungsi Afghanistan.
Pengungsi Afghanistan. /REUTERS/Stringer

DENPASARUPDATE.COM - Mencegah krisis kemiskinan di Afghanistan usai diambil alih oleh Taliban, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menggelar konferensi terkait bantuan di Jenewa dalam upaya mengumpulkan dana.

Konferensi diselenggarakan di hari Senin 13 September 2021, dengan target donasi lebih dari 600 juta dolar AS atau setara dengan Rp 8,5 triliun.

Konferensi Jenewa, yang diagendakan pada Senin sore, akan dihadiri oleh para pejabat tinggi PBB termasuk Antonio, Peter Maurer selaku Kepala Komite Internasional Palang Merah, serta puluhan perwakilan pemerintah berbagai negara, termasuk Heiko Maas Menteri Luar Negeri Jerman.

Baca Juga: Kabur Tinggalkan Rakyatnya, Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Minta Maaf Lewat Twitter

Targetnya sekitar sepertiga dari 606 juta dolar AS yang diupayakan akan dialokasikan kepada Program Pangan Dunia (WFP).

Hasil survei Badan PBB pada Agustus dan September mengungkapkan telah diketahui bahwa 93 persen dari 1.600 masyarakat Afghanistan tidak tercukupi kebutuhan makanannya. Sebagian besar disebabkan tidak adanya akses uang tunai untuk membeli makanan.

Baca Juga: Banyak Daerah Mulai Terapkan PPKM Level 3, Luhut Sebut Penurunan Kasus di Jawa-Bali Capai 96 Persen

Sekarang kami berpacu dengan waktu dan salju untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada orang – orang Afghanistan yang paling membutuhkan. Kami benar – benar memohon dan meminjam dana untuk mencegah stok makanan kami habis,” ujar Direktur Regional WFP Anthea Webb.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), juga menyerukan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan. WHO tengah berusahan menopang ratusan fasilitas kesehatan yang berisiko ditutup setelah para pemberi donasi mundur.

Baca Juga: Begini Upaya Pemkot Jakarta Barat Kurangi Jumlah Perokok: Satpol PP Sidak ke Semua Toko dan Tutup Poster Rokok

Sebelum Ibu Kota Afghanistan berhasil dikuasai Taliban pada Agustus, sudah setengah dari populasi Afghanistan yakni kurang lebih 18 juta orang bergantung kepada bantuan kemanusiaan.

Pejabat PBB dan beberapa kelompok organisasi kemanusiaan mengungkapkan bahwa angka tersebut terus meningkat usai Afghanistan terdampak kekeringan. Terdapat krisis kekurangan uang tunai hingga bahan makanan.

Baca Juga: Ini Dia Gejala Long Covid yang Perlu Anda Ketahui dan Waspadai! Pahami Gejala Parosmia dan Anosmia

Runtuhnya dukungan pemerintah barat, AS yang menarik habis tentara di Kawasan Afghanistan yang diklaim terlalu terburu hingga berakhir manis untuk kemenangan Taliban, menambah tekanan pada program – program PBB.

Baca Juga: Soal Viral MC Wanita Dilarang Tampil di Acara Gubernur, Ketua DPRD Bali Minta Koster Klarifikasi ke Rakyat

Selain itu pemutusan secara tiba tiba dari berbagai sumber sumbangan asing senilai miliaran dolar juga memperparah kekhawatiran akan krisis kemanusiaan bagi masyarakat Afghanistan.

Disamping itu Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mengungkapkan bahwa PBB di tengah krisis finansial.

“Saat ini PBB bahkan tidak mampu membayar gaji karyawannya sendiri” ujar Antonio pada Jumat 10 September 2021***

 

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x