Laba PLN Terjun Bebas hingga 97 Persen, Dirutnya Bilang Begini

19 September 2020, 22:22 WIB
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini /ISTIMEWA/DENPASAR UPDATE

DENPASARUPDATE – Agaknya ini menjadi catatan buruk terbesar bagi manajemen PT PLN (Persero). Pasalnya, pada semester I-2020 hanya  mencatat laba bersih sebesar Rp 273,059 miliar. Capaian itu dinyatakan terjun bebas atau menurun sekitar 97 persen dibanding semester I-2019 yang berhasil mencatat laba bersih Rp 7,35 triliun.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, memastikan bahwa perseroan akan terus berusaha mencapai posisi keuangan dan operasional perusahaan yang sehat.

"Meningkatkan pendapatan dengan cara meningkatkan penjualan tenaga listrik untuk pelanggan besar, serta mendengarkan harapan dan keinginan pelanggan dan melakukan kajian demand para pelanggan besar," kata Zulkifli di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Semester Pertama 2020, XL Axiata Geser Laba Telkom

Selain itu, Zulkifli mengaku pihaknya akan berupaya meningkatkan pelayanan tenaga listrik untuk para pelanggan melalui promo pemasaran, sambil menjaga kecukupan pasokan listrik. Selanjutnya, PLN juga berjanji akan memberikan tarif kompetitif untuk pelanggan listrik sehingga diharapkan akan mampu mendorong konsumsi listrik sekaligus mendorong roda perekonomian masyarakat.

"Kami juga akan terus meningkatkan upaya efisiensi dengan cara mengoptimalkan bauran energi melalui produksi listrik dari pembangkit non-BBM," ujar Zulkifli.

Baca Juga: Duh!, Sembilan Anggota DPRD Bali Terpapar Covid-19, Ini Sebabnya

Kemudian, lanjut Zulkifli, PLN akan menurunkan biaya energi primer dengan mengoperasikan pembangkit energi baru terbarukan, seperti biofuel dan solar cell, khususnya di daerah terpencil serta terisolasi.

Selain itu, PLN akan mengupayakan pemberlakuan domestic market obligation (DMO) batu bara dan gas dalam rangka menjamin kepastian biaya dan suplai energi primer.

"Kami juga akan melaksanakan program efisiensi pemeliharaan dan optimasi dari persediaan yang ada," ujarnya. ***

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: warta ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler