Bertahan dengan Kerajinan Bokor Batok Kelapa Ditengah Deraan Covid-19

- 13 November 2020, 08:44 WIB
Perajin Bokor Batok Kelapa asal Klungkung Bali , Ni Wayan Mariani dan produk Bokor Batok Kelapa hasil buah tangannya.
Perajin Bokor Batok Kelapa asal Klungkung Bali , Ni Wayan Mariani dan produk Bokor Batok Kelapa hasil buah tangannya. /Kartika Mahayadnya

Hanya saja saat adanya virus korona, penjualannya menurun drastis. Dalam sebulan, ia mengaku hanya bisa memasarkan sekitar 10 buah bokor saja.

Baca Juga: Ramalan Cuaca Hari Ini Jumat 13 November 2020: Denpasar Hujan Ringan, Jakarta Berawan

Padahal dari segi harga, produk bokor yang ia jual tergolong murah, yakni sekitar Rp 20 ribu untuk bokor berukuran kecil dan Rp 40 ribu untuk bokor berukuran besar.

“Selama ini saya jualnya ke pasar-pasar yang ada di Klungkung. Karena penjualan ke pasar-pasar sepi, saya coba lewat facebook. Tetapi tetap tidak terlalu banyak yang beli. Satu sampai dua orang saja yang beli,” ungkapnya.

Melihat penjualannya yang kini jauh menurun, sejak pandemi Covid-19 ia tidak hanya memproduksi bokor batok kelapa namun juga membuat ceper.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak Jumat 13 November 2020 Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces

Itu dilakukannya agar bisa membantu sang suami, Wayan Kariasa yang berprofesi sebagai buruh bangunan. “Bersyukur masih bisa bantu suami walau penjualan menurun seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Wayan Ardiasa mengaku sedang berusaha membantu pelaku UMKM yang terkena dampak wabah Covid-19. Dalam waktu dekat ini, ia berencana menggelar pelatihan pemasaran secara online. ***

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: DENPASARUPDATE


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah