Hanya saja, Mendag mengakui bahwa jenis daging tertentu seperti kambing cukup mahal karena pemerintah masih menerapkan aturan ketat untuk mencegah meluasnya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Masuknya kambing dari Jawa memang masih kita perketat, karena pemerintah ekstra hati-hati menyikapi PMK. Bali ini kan masih relatif aman, jangan sampai satwa dengan PMK masuk ke sini. Karena penularannya kan dengan berbagai cara, bisa dari satwanya langsung atau melalui kita. Jadi harus bersabar dulu,” ucapnya menanggapi keluhan seorang penjual daging kambing.
Kembali terkait stabilitas harga kebutuhan pokok di Pasar Badung, Mendag Zulkifli Hasan menyebut hal ini tak terlepas dari antisipasi yang dilakukan Pemprov Bali bersinergi dengan Kabupaten/Kota.
Untuk itu, secara khusus ia mengapresiasi langkah-langkah yang ditempuh Pemprov dan Walikota Denpasar yang paham pasar sehingga cepat tanggap mengambil langkah untuk menstabilkan harga.
Ia sendiri, selalu menyempatkan diri berkunjung ke pasar-pasar di setiap daerah yang dikunjungi untuk memantau perkembangan harga bahan kebutuhan pokok.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Penjabat Bupati Buleleng Ajak FKUB dan FPK Ikut Jaga Situasi Kondusif
“Dimana-mana, saya pasti mampir ke pasar agar bisa mengikuti perkembangan harga bahan pokok karena menyangkut hajat hidup masyarakat,” ucapnya.
Pada bagian lain, Mendag juga menyampaikan bahwa ketahanan pangan Indonesia saat ini masih terjaga dengan baik.
“Ketersediaan cukup, harga juga stabil,” ujarnya.