Dikatakan, secara umum para pedagang di Bali telah menjual minyak secara baik sesuai ketentuan. "Itu beberapa contoh kasus yang kami temui. Namun, secara umum sudah sesuai ketentuan," ucap Jarta.
Ia juga mengaku bahwa kelangkaan minyak goreng yang terjadi juga lantaran terjadi kepanikan di tengah masyarakat.
Padahal, stok minyak sendiri sebenarnya masih dalam taraf aman. Dia menilai seringkali masyarakat ketika mendengar di satu toko ada minyak sesuai HET, lalu dikejar sedemikian rupa, meskipun belum tentu membutuhkan dengan volume tertentu.
Baca Juga: Link Live Streaming Pertandingan Persib Bandung vs Madura United di BRI Liga 1 Minggu 13 Maret 2022
"Sehingga begitu dikejar dalam waktu yang bersamaan, seolah-olah minyak goreng menjadi habis. Padahal sesungguhnya di tempat yang lain masih ada," ujarnya.
Bahkan, untuk menjaga ketersediaan minyak goreng di Bali pihaknya sebelumnya sudah mendatangkan sebanyak 60 ton minyak goreng curah dari Provinsi Jawa Timur.
"Minyak goreng curah sudah tiba di Bali pada 7 dan 8 Maret lalu, serta sudah langsung didistribusikan ke agen dan pasar tradisional," ujarnya.