Bangun Jiwa Entrepreneur, Pemuda Muhammadiyah Bali Siap Hadapi Tantangan Zaman Lewat Gerakan Revolusi Mental

- 2 Oktober 2021, 20:37 WIB
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali gelar seminar nasional revolusi mental pada Sabtu 2 Oktober 2021
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali gelar seminar nasional revolusi mental pada Sabtu 2 Oktober 2021 /Ida Ayu Novi

DENPASARUPDATE.COM - Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali menyelenggarakan Seminar Nasional Gerakan Revolusi Mental pada Sabtu 2 Oktober 2021 di Wisma Sejahtera Kanwil Kemenag Bali. 

Kegiatan yang mengambil tema 'Strategi dan Penguatan Kewirausahaan Melalui Digital Marketing Era New Normal' berlangsung secara hybrid atau gabungan antara daring dan luring itu menghadirkan beberapa pembicara kompeten di bidangnya.

Adapun pembicara dalam seminar nasional tersebut, yaitu Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Anwar Abbas sebagai keynote speech serta Koordinator Tim Kerja PP Muhammadiyah, Faozan Amar.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK KESEHATAN, 5 Oktober 2021; Aquarius Lakukan Manjemen Waktu, Aries Baiknya Ubah Pola Hidup

Tidak hanya itu, ada pula Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Rachmatulloh Baja, dan pengusaha sekaligus praktisi IT, Hendro W. Saputro.

Tujuan diselenggarakannya seminar tersebut ialah mencetak agen revolusi mental yang berkemajuan hingga pada akhinya akan mampu mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan kebudayaan Indonesia.

Seminar yang merupakan tindak lanjut dari MoU antara Pemimpin Pusat Muhammadiyah dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Gerakan Revolusi Mental itu dihadiri oleh para kader Pemuda Muhammadiyah se-Bali. 

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK KARIR, 6 OKTOBER, Libra Waspadai Serigala Berbulu Domba, Pisces Perlu Bantuan Kolega

"Turunan dari MoU itu ada kegiatan-kegiatan yang digelar di majelis, organisasi otonom baik di pusat maupun daerah," ungkap pria yang juga Stafsus Menteri Sosial ini. 

Faozan Amar juga menyampaikan harapannya bahwa melalui seminar ini mampu menciptakan jiwa-jiwa wirausaha di kalangan kader muda Muhammadiyah Bali. 

"Saya kira materinya bagus semua, paling penting adalah seperti disampaikan Buya Anwar Abbas, kita belajar buku renang sehebat apapun, walaupun kita paham teorinya tapi gak pernah nyemplung air gak bisa berenang, sama kita belajar teori bisnis gak pernah terjun ya sama aja," ujarnya. 

Baca Juga: RAMALAN SHIO HOKI 3 Oktober 2021 Shio Ayam, Shio Kambing, Shio Macan dan Shio Babi Cukup Menjanjikan

Selain itu, ia mengajak pula seluruh kader Pemuda Muhammadiyah untuk terus menjadi agen pembawa perubahan (agent of change) yang baik, tidak hanya bagi bangsa, tetapi juga negara. 

"Karena pemuda hari ini akan menjadi pemimpin bangsa di masa depan," tuturnya. 

Dalam arahannya, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH. Anwar Abbas mengatakan pada masa seperti saat ini diperlukan para generasi muda yang mampu menjadi pengusaha muda apalagi di era pandemi karena menurutnya para generasi muda, khususnya kader muda Muhammadiyah justru lebih tertarik berbicara tentang politik daripada soal ekonomi. 

Baca Juga: Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash Sniper Andalan Rasulullah yang Doanya Laksana Panah yang Tak Pernah Meleset

"Saat ini banyak anak muda lebih tertarik bicara politik dibandingkan ekonomi," ungkap KH. Anwar Abbas. 

"Sampai hari ini kita memang muhammadiyah sudah berperan, dan Muhammadiyah dahulu unggul dalam semua lini, sekarang tidak unggul di semua lain, bukan berarti tidak maju, tapi gerak orang lain lebih cepat dari Muhammadiyah," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan walaupun Indonesia merupakan dengan populasi Muslim terbesar di dunia, namun justru jumlah pengusaha dari kalangan umat Islam justru sangat sedikit. 

Baca Juga: BREAKING NEWS : Pergi ke Ladang, Seorang Nenek di Sawan Buleleng Hilang Misterius

"Mayoritas muslim, majoriti tapi kita tidak menjadi penentu. Dari elit strategis tidak ada umat Islam, 10 orang terkaya hanya Chairul Tanjung, dari 50 orang hanya 5 sampai 6 orang yang Muslim," ungkapnya. 

Lebih dalam lagi ia menyebutkan bahwa hal ini menjadi tantangan untuk Muhammadiyah gina mencetak generasi pengusaha muda yang tangguh, terutama saat pandemi Covid-19.

"Bagaimana Muhammadiyah bisa menempatkan kader-kadernya di berbagai lini. Titik lemahnya yang tidak kuasai adalah elit strategis pengusaha," papar Buya Anwar sapaan akrabnya. 

Baca Juga: Ditanya Soal Relawan Ganjar, Koster Memilih Bilang Cukup, Cukup, Cukup, Ketua DPRD Bali: Wajar Berekspresi

Sementara itu, Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Rachmatulloh Baja, dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan berbagai kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk melahirkan para pengusaha muda, khususnya di bidang digital marketing menyongsong era 4.0.

"Pemuda Muhammadiyah siap berkolaborasi dengan stakeholder digital marketing baik pemerintah maupun swasta," ungkap Baja. ***

Editor: Ida Ayu Novi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x