PPKM Jawa-Bali Sudah Diterapkan, Pengusaha Makanan Minuman Tidak Perlu Kaget, Ini Alasannya

20 Januari 2021, 01:00 WIB
Ilustrasi pelaku UMKM di Kota Pekanbaru, Riau (Foto Heru Maindikali/HO MC Riau) /

DENPASARUPDATE.COM - Dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali sudah mulai diterapkan.

Pengusaha sektor makanan dan minuman Masbukhin Pradana menyampaikan bijak mengatur arus kas menjadi faktor penting bertahan di tengah Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Situasinya semua orang menahan diri untuk belanja karena kondisi pandemi, tidak hanya berdampak pada pelaku usaha, calon konsumennya kan juga berdampak sehingga memang kita mesti bijak atur arus kas," ujar Masbukhin Pradana dalam diskusi virtual dengan satgas Covid-19 di Jakarta, Selasa. 19 Januari 2021.

Baca Juga: Saat Tidur, Barang Berharga Milik Bagus Suadnyana Digondol Maling

Masbukin menegaskan untuk menjaga kelangsungan usaha, pihaknya juga menggunakan sosial media sebagai alat pemasaran.

"Promosi juga tetap harus dilakukan baik yang berbayar maupun tidak. Kita bisa lakukan dengan yang tidak berbayar, misalkan kita punya database di akun WhatsApp, kita bisa blast program atau produk yang akan kita sajikan," ungkapnya.

Baca Juga: [UPDATE]: Daftar Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Yang Berhasil Teridentifikasi DVI Polri

Namun, sebelum mempromosikan produk yang akan disebar melalui medsos, sebaiknya terlebih dahulu melakukan Riset and Development (RnD) agar tercapai sasaran konsumen yang dituju.

"Misalkan kita hanya menjual bakso Malang, dengan riset dan development kita akan melihat kebutuhan orang, terus kita sajikan. Ini lumayan bisa menambah penghasilan dari tambahan produk yang ada. Pandemi memaksa kita untuk kreatif," tambahnya.

Baca Juga: Seluruh Korban Berhasil Dievakuasi, Pencarian Longsor Sumedang Dihentikan

Masbukhin juga mengatakan penerapan protokol kesehatan yang ketat juga menjadi bagian yang penting untuk menambah kepercayaan konsumen.

"Hal pertama pelajari prokes-nya. Kemudian kita berhitung. Sebisa mungkin jangan sampai nombok atau rugi. Kalaupun rugi, jangan terlalu besar," ujar Masbukhin yang juga pemilik gerai Bakso Malang Sapi'i.

Baca Juga: Seluruh Korban Berhasil Dievakuasi, Pencarian Longsor Sumedang Dihentikan

Dalam kesempatan sama, pengusaha restoran Black Owl, Efrat Tio mengatakan inovasi paket atau menu restoran menjadi hal utama agar tidak ditinggalkan pelanggan.

Bahkan pihaknya juga melakukan pendekatan kepada pelanggannya dengan menawarkan paket tertentu, salah satunya paket ulang tahun.

Baca Juga: BUSET! Nekat Mangkal Siang Bolong, 18 PSK di Kawasan Lumintang 'Dijuk' Satpol PP

"Strategi kita lebih ke arah marketing-nya, pertama adalah mendata pelanggan yang ulang tahun. Kita buatkan paket, kita sudah menggodok tamu yang akan ulang tahun di bulan Februari dan ke depannya," kata Efrat Tio.

Pihaknya menyediakan paket ulang tahun dengan menyediakan dekorasi, foto, hingga media di videotron. Ia berharap dengan inovasi-inovasi itu jumlah pelanggan dapat naik dan dapat bertahan di tengah pandemi.

"Pandemi membuat pelanggan turun, misal sebelum pandemi 10.000 pelanggan, saat pandemi turun menjadi 6.000 pelanggan. Kita harus tetap survive dengan 6.000 itu. Strategi kita adalah memberikan paket-paket yang tidak ada di tempat lain," katanya.*** (Jujun Juanda/Denpasar Update)

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler