Belajarlah Pada Pendaki

20 November 2020, 11:22 WIB
Gunung Rinjani /Tegar Putra Jaya

Oleh : Suwardi Rasyid

Pendaki itu langkahnya pendek…tapi terukur

Bahunya sedikit bungkuk ditekan beban

Beratnya bisa jadi dua kali berat badan

Lajunya lamban meski ditanah datar, Ia paham diri selengkapan takaran

Tujuan pendaki itu pasti…tapi prosesnya harus ikut prosedur

Biar bisa pulang penuh syukur

Pada nafas yang tersengal, sapa ramah tak berubah

Walau kau bukan siapa, jalan setapak jadi pertalian

Keramahan tak semu, sembari berbagi air dan sedikit makanan

Jadikan cerita hangat pada kumpulan…keseruan pun bertambah

Letih itu pasti, tapi gembira berwujud jadi kewajiban
Beban dipundak sudah cukup membuat keringat tercucur

Bukalah beban lainnya dengan jujur

Bebaskan ia pada tiap jurang persinggahan…

atau jadikan penghangat canda disempitnya tenda, dan disela ranting terbakar

Pendaki hanya mengandalkan diri menuju tujuan

Tiada iri tersalip teman

Tiada dengki tak sampai ketinggian

Yang meski jadi catatan…

Bahwa pendaki taat pada prosedur rencana

Bahwa pendaki selalu menakar kemampuan

Bahwa pendaki pada tiap jejaknya mengasah kemanfaatan

Ingatlah pula walau sekedar dalam ingatan…

Bahwa pendaki itu sensitif, dan tunduk pada talian

Getaran jiwa pendaki itu terikat debu setapak jalanan

Bahwa makanan dan seteguk air yang terbagikan takkan pernah terlupakan

…bahkan hingga nafas terlepaskan, dan raga tiada tersuakan

Pertemuan dipersimpangan, dan bau keringat diperapian itu…

Pendaki akan susun semua menjadi barisan bait harapan

Doa sempurna tuk bersua kembali pada pendakian paripurna

Menuju puncak keabadian pengabdian

Karena pada setiap pendakian…

Pendaki berprinsip…tuk kembali pulang penuh keselamatan

Lalu berkumpul aman dirumah sederhana…bersama

orang-orang tercinta

Pertemuan aman nan tenang dalam kerinduan …
dan penuh kenikmatan.

(Pojok Pulaki: Jumat Ketiga Bulan November 2020)

Editor: M Hari Balo

Tags

Terkini

Terpopuler