Keren, Kemendikbud Tetapkan Tradisi Tiga Tradisi Khas Buleleng Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

12 Oktober 2020, 16:46 WIB
Tradisi megoak-goakan di Buleleng /Kintamani.id

DENPASARUPDATE.COM – Kemendikbud melalui Tim Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Nasional menetapkan tiga tradisi khas yang berasal dari Buleleng menjadi WBTB Nasional pada Jumat 9 Oktober 2020.

Penetapan warisan budaya tersebut dikonfimasi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dodi Suksa Oktiva Aksara dengan menyebutkan ketiga tradisi khas tersebut.

“Tiga produk kebudayaan tersebut adalah keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional Lukisan Kaca Desa Nagasepaha, Tradisi dan Ekspresi Lisan Megoak-goakan Desa Panji serta Adat Istiadat Masyarakat Ngusaba Bukakak Desa Giri Emas,” ungkap Gede Dodi seperti dilansir dari RRI, Senin 12 Oktober 2020.

Baca Juga: Inggris Kalahkan Belgia, Henderson Ungkap Kunci Kemenangan Inggris

Pihaknya mengatakan sebelumnya Buleleng sudah mendapatkan 4 produk yang ditetapkan sebagai warisan budaya Nasional.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan seminar guna menyebarluaskan informasi terkait warisan budaya tersebut.

“Jadi ada tujuh WBTB di Kabupaten Buleleng dan kami akan melestarikan WBTB Nasional tersebut melalui berbagai program,” ungkapnya.

Baca Juga: Ternyata Ini 5 Zodiak yang Rawan Terpengaruh Kenangan Masa Lalu, Cek Apa Zodiak Kamu Salah Satunya

“Oleh karena itu, ini menjadi penting dan tidak lupa kami mengucapkan terimakasih bagi ketiga komponen yang sudah ditetapkan menjadi tiga WBTB nasional,”imbuh Gede Dodi

Gede Dodi juga menyebutkan perbaikan-perbaikan akan dilakukan bagi usulan yang tidak terakomodir.

Ada dua produk kebudayaan yang tidak lolos verifikasi nasional yaitu Gambuh Desa Bungkulan dan Megangsing.

Kedua tradisi yang tidak lolos tersebut akan diusulkan ulang dengan perbaikan-perbaikan dan termasuk lebih menggali lagi.

Baca Juga: Gisel Kerap Dihujat Netizen Karena Pacaran, Gading Marten Angkat Suara

“Ada hal-hal yang akan disampaikan oleh pihak terkait yang perlu dilengkapi dengan berbagai catatan-catatan,” sebutnya.

Hal ini senada dengan apa yang dilontarkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat menghadiri gelaran lomba metapak barong oleh salah satu Sekaa Truna Truni di Buleleng mengatakan hal-hal yang bersifat pengembangan dan pelestarian kebudayaan serta atraksi itu penting untuk kemajuan daerah.

“Justru dengan gelaran budaya atau festival tersebut ada ruang mereka untuk tampil. Ada ruang untuk berkesenian. Kalau tidak ada ruang, kapan berkembangnya kesenian. Itu sebenarnya maksud dan tujuannya,” ujar Agus Suradnyana.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler