Pasutri Bali Masuk Jebakan Mafia Mobil di Sidetapa, Uang Tebusan dan Mobil Tak Kembali

- 1 April 2024, 10:00 WIB
Daihatsu Xenia DK 1255 AAF warna hitam secara diteruskan Hiroki dari tangan Nonot warga Sidetapa
Daihatsu Xenia DK 1255 AAF warna hitam secara diteruskan Hiroki dari tangan Nonot warga Sidetapa /Istimewa

"Timbul kejanggalan awal itu dari sini. Bos perusahaan, dikira masih di Jawa dan terima nongol bersama istri," sambung Lili. 
Bos wanita masuk ke dalam rumah, tanpa bawa uang sepeserpun untuk menebus mobil, sementara Hiroki berada di kejauhan.

Di sana, Umbu dan Istri dijanjikan pengantin baru uni bahwa perusahaan akan bertanggung jawab.

Tentu meminta waktu, karena mobil bermasalah dalam penguasaan PT. Bali Sati Trans. Keduanya pulang ke Denpasar setelah Nonot Video Call (VC) kaki tangannya melalui ponsel pribadi.

"Suatuasi mobil diketahui berada di salah satu gudang, diduga di belakang rumah Nonot," tambahnya dengan nada sedih, lantaran menempuh perjalanan panjang, namun tidak bisa bawa unit pulang ke Denpasar.

Upaya menyelamatkan unit terus dilakukan dengan cara komunikasi secara kekeluargaan dengan PT. Bali Sati Trans.

Aneh lagi, upaya untuk melapor ke pihak berwajib terkesan dihalang-halangi oleh Bos Made Hiroki dan sang istri.

Keduanya jutsu terus mengulur waktu dan berdalih akan ada pencairan. Bahkan  pasutri ini ditakut-takuti bahwa tidak bisa buat laporan kehilangan karena unit masih kredit.

Karena tertera jelas dalam perjanjian kredit, tertera unsur pidana dengan jelas jika unit di pindah tangankan.

Pernyataan ini membuat pemilik unit semakin ketakutan lagi. Karena Bu Nonok terus telepon minta tebus, keduanya berusaha pinjam uang ke mana-mana.

Bayangkan saja, jika hal demikian menimpa pembaca. Selain pinjam uang, mereka juga mencari orang yang memiliki kenalan untuk berkomunikasi dengan Nonok.

Halaman:

Editor: Tegar Putra Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah