Merasa tak nyaman lantaran posisi mobil tak keluar dari desa itu, ia datangi pangkalan (perusahaan) Jalan Bungtomo, beberapa hari kemudian.
Di sana, bertemu dengan sejumlah karyawan. Dalam obrolan, Umbu menjawab pertanyaan beberapa temannya tentang unit dan di jawab terpantai pada aplikasi GPS berada di Sidatapa dan tak kunjung geser.
"Lalu dikatakan, siapa yang tidak tahu dengan Desa Sidatapa," begitu ucap Umbu mengutip pernyataan teman-teman.
Pernyataan itu lah membuat dirinya panik. Saat itu juga menghubungi dan menyampaikan kepada Made Hiroki yang sementara berada di Jember, Jawa Timur.
Walapun demikian sang bos mengatakan tenang dan diyakinkan bahwa unit aman dan terkendali.
Seminggu lebih titik unit masih di lokasi yang sama, dan Bos Rent Car berada di daratan Jawa, urusan pernikahan, pasutri ini memutuskan mencari unit di Sidatapa 24 Februari 2024.
Sesuai saran teman-teman, ia meminta pendampingan dari pihak aparat setempat saat hendak masuk Desa tersebut.
Upaya minta pendampingan telah dilakukan, namun aparat terkesan takut untuk masuk ke lokasi itu.
Bahkan penjelasan dari pihak aparat, justru terkesan menakut-nakuti pasutri tersebut. Demi menyelamatkan mobil, tetap memberanikan diri terobos mengikuti arah GPS, masuk kampung yang konon katanya sarang mafia.