India dengan Konsep Teologi Pariwisatanya, orang India menganggap, bahwa; Tamu itu adalah Dewa “Athiti Devo Bhavo” (Taittiriya Uphanisad. Para tamu selayaknya dilayani bak melayani para Dewa.
Jika para Dewa terpuaskan, kesejahteraan itu akan datang dengan sendirinya, dan inilah bagian dari Incredible India.
Ayodhya dengan kedatangan tamu dalam jumlah sangat besar, terutama domestic tourists, mengingat India dengan jumlah penduduk terbesar dıdunia saat ini, juga kedatangan orang India yang bermukim diluar India serta penggiat spiritual dunia akan menambah jumlah kedatangan wisatawan.
Pembagunan sarana prasarana penunjang pariwisata sudah mulai menggeliat, saat ini di Ayodhya harga property mengalami kenaikan, investor berdatangan, hotel berbintang bermunculan, toko souvenir, kedai makanan dan minuman ramai dengan banjirnya philgrims berkunjung ke Ayodhya.
Jika semua dikelola dengan baik, sesuai dengan konsep teologi pariwisata Hindu, saya yakın masyarakat yang dikunjungi oleh para wisatawan akan menjadi sejahtera.
Lihat berapa ribu orang setiap harinya yang berkunjung ke Akshardam Temple, Taj Mahal, mereka harus antre untuk membeli ticket masuk.
Mungkin ini bisa menjadi acuan bağı pengelola pariwisata Bali, baik oleh public atau private sector dengan konsep yang sama, bahkan Bali secara tidak sadar sudah menerapkan konsep Athiti Devo Bhavo darı awal.(*)