Dharmayatra ke Ayodhya Temple India, I Ketut Suardana Ayah Putri Indonesia 2022 Kisahkan Perjalanan Spritual

- 6 Maret 2024, 13:15 WIB
Ketum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana, Puteri Indonesia 2022 Lakshmi DeNefee Suardana, bersama sang Istri saat Dharmayatra ke India
Ketum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana, Puteri Indonesia 2022 Lakshmi DeNefee Suardana, bersama sang Istri saat Dharmayatra ke India /ISTIMEWA

Ketika kami tiba di Ram Temple, kami diterima oleh Mr Champat Rai, beliau dengan ramah dan penuh persaudaraan menerima kedatangan kami.


Mr Champat Rai adalah Chairman darı pembangunan Ayodhya Temple, beliau adalah orang kepercayaan dari PM Modi dalam urusan pembagunan temple ini.


Mr Champat Rai menceriterakan dengan sedikit tahapan jalannya pembangunan Ram Temple kepada kami.Lebih lanjut Mr Champat Rai berucap; temple ini dibangun diatas tanah bekas Kerajaan Ayodhya, tanah tempat kelahiran Shri Rama.

Tanah yang dianggap suci oleh orang Hindu, pernah dikuasai oleh bangsa Mugal selama 500 tahun. Dalam penguasaan orang Mugal bekas kerajaan Shri Rama ini diubah menjadi salah satu tempat ibadah oleh bangsa Mugal, orang Mugal itu berasal dari Mongolia.

Tahun 1992 dalam gerakan sehari oleh kaum Hindu, bangunan yang dibangun orang Mugal tersebut dihancurkan sampai rata dengan tanah, peristiwa ini menelan banyak korban jiwa dan mendapat protes secara nasional.

Proses pengambilan alihan tanah ini berjalan puluhan tahun, pada akhirnya Pengadilan India memenangkan gugatan orang Hindu di India.

Pembangunan Ram temple inipun dimulai, seperti yang lihat, Pembangunan Ram Temple ini belum sepenuhnya rampung, disana-sini masih ada proyek dengan bahan bangunan yang masih banyak belum terpasang.

Kemudian Mr Champat Rai mempersilahkan kami untuk melakukan dharsan ke Ram temple, kami dan beberapa orang mendapat pelayanan khusus darı authority disana, kami bisa masuk tepat berada dihadapan Arca Shri Ram dan diperkenankan untuk mengambil photo.

Memang Pembangunan Ram Temple ini masih menyisakan polemik dilingkungan masyarakat India sendiri. Kebetulan saya mengunggah beberapa photo dan Video di akun FB saya, ada tanggapan yang berbau kontraversial dari seorang penulis wanita terkenal India, tetapi dia bermukim di New York. Saya comment balik, cukup dengan kata Shanti.

Saya pikir biarkan mereka berdemokrasi di negaranya sendiri dengan segala perbedaannya, toh memang betul India melahirkan sistim demokrasi darı zaman Ashoka, sampai sekarangpun India sebagai negara pewaris demokrasi terbesar didunia.

Halaman:

Editor: Tegar Putra Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah