Network
DENPASARUPDATE.COM - Marakkan kasus pelecehan dan kekerasan kepada perempuan di Indonesia belakangan ini menjadi keprihatinan banyak pihak.
Bahkan, baru-baru ini di Tejakula, Kabupaten Buleleng terjadi kasus kekerasan seksual yakni seorang siswi SMP yang melayani empat orang temannya yang juga dibawah umur.
Terkait berbagai fenomena tersebut, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Singaraja ikut prihatin.
Hal ini disampaikan jajaran HMI Cabang Singaraja saat beraudiensi dengan DPRD Buleleng yang diwakili Ketua Komisi IV, Luh Hesti Ranitasari, Senin 13 Desember 2021 kemarin.
Dalam audiensi tersebut, Ketua HMI Cabang Singaraja, Agung Ardiansyah membeberkan data-data terkait kekerasan seksual terhadap perempuan di Indonesia.
Menurut Agung, berdasarkan Catanan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan pada tahun 2020 tercatat 299.677 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan, termasuk di lingkungan kampus.
"Tujuan audiensi kali ini bersama Ketua Komisi IV DPRD Buleleng, tidak lain yang utama adalah silaturahmi, kemudian menyampaikan data-data tentang pelecehan seksual, di CATAHU KOMNAS Perempuan tahun 2020 ada 299.677 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan, dan data survei di lingkungan kampus," ujar dia saat dikonfirmasi, Rabu 15 Desember 2021.
Baca Juga: Innalillahi, Selebgram Laura Anna Dikabarkan Meninggal Dunia
Dalam audiensi tersebut, Agung sendiri diteman oleh jajaran HMI Cabang Singaraja diantaranya yakni Sekretaris Umum HMI Cabang Singaraja, Wahyu Candra Kurniawan dan Ketua Umum Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Singaraja, Lidiawati.
Tidak hanya itu, pada audiensi tersebut, dirinya juga menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya juga ingin menjalin silaturahmi dan mengundang Luh Hesti Ranitasari selaku Ketua Komisi IV DPRD Buleleng menjadi narasumber di dialog tentang pelecahan seksual di lingkungan kampus.
Baca Juga: Bali Kick off Vaksinasi Serentak untuk Anak-anak Usia 6-11 Tahun, Ini Targetnya
"Terakhir mengundang beliau sebagai narasumber di dialog tentang pelecehan seksual dilingkungan kampus, sebagai bentuk upaya edukasi dan pencegahan," paparnya.
Di sisi lain, Ketua Kohati Cabang Singaraja, Lidiawati menambahkan bahwa saat ini Indonesia, termasuk Buleleng sedang mengalami darurat kasus pelecehan seksual.
Baca Juga: Hanya 4 Bahan, Ramuan Pereda Sakit Gigi dan Gusi Bengkak Menurut dr. Zaidul Akbar
Bahkan, ia membeberkan bahwa berdasarkan data Komnas Perempuan sejak Januari hingga September 2021 tercatat 4 ribu kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
Menurutnya, hal ini tidak bisa dibiarkan, sehingga Kohati mendesak penanganan lebih serius dari pemerintah terkait hal tersebut.
"Hal ini tentu tidak bisa dibiarkan, perlu adanya penanganan lebih lanjut terkait masalah ini, karena perempuan bukan sebagai tempat pelampiasan hawa nafsu yang dengan seenaknya di eksploitasi melainkan perempuan sebagai manusia yang melahirkan peradaban baru yang seharusnya dihargai dan hormati. Mari kita tanamkan Kesadaran dalam diri kita masing-masing, bahwasanya pelecehan seksual adalah bentuk kejahatan yang berat, yang harus di hindari," tegasnya.
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Bali, Luh Hesti Ranitasari menyambut baik audiensi dari HMI Cabang Singaraja tersebut.
Bahkan, ia mengaku akan menindaklanjuti masukan dan data-data yang disajikan oleh HMI kepada DPRD Buleleng.
"Saya sangat senang hadirnya Mahasiswa seperti HMI ini, memberikan masukan dan data-data seperti ini, jujur ini first time bagi saya menerima masukan tentang ini," ucap dia.***
