Pemuda Muhammadiyah Minta Pemprov Bali Kaji Kebijakan Ganjil Genap di Sanur-Kuta, Ini Alasannya!

- 4 Oktober 2021, 05:00 WIB
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamaddiyah (PWPM) Bali menggelar rapat wilayah pada Sabtu, 2 Oktober 2021 hingga Minggu, 3 Oktober 2021.
Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamaddiyah (PWPM) Bali menggelar rapat wilayah pada Sabtu, 2 Oktober 2021 hingga Minggu, 3 Oktober 2021. /I GST NGR AGUNG KRISNA PUTRA/DENPASAR UPDATE

Baca Juga: MENGEJUTKAN, KOEMAN STAY! Presiden Barcelona, Laporta Ungkap Ronald Koeman Akan Tetap Menjadi Pelatih

Hasil selanjutnya dari Rapimwil juga disebutkan oleh Syobri bahwa meminta pemerintah untuk menjadikan Pulau Dewata sebagai pusat karantina internasional.

"Jika diterapkan. hotel-hotel di Bali dapat terisi okupansinya sehingga harapannya mampu membantu putaran roda pariwisata yang merupakan denyut nadi utama ekonomi Bali kembali bergerak," kata Syobri.

Baca Juga: Bangun Jiwa Entrepreneur, Pemuda Muhammadiyah Bali Siap Hadapi Tantangan Zaman Lewat Gerakan Revolusi Mental

Selanjutnya Pemuda Muhammadiyah Bali meminta pemerintah untuk mengkaji ulang penerapan ganjil-genap di kawasan pariwisata seperti Sanur dan Kuta.

Pihaknya meyakini bahwa kebijakan ganjil genap kurang efektif, sehingga ditakutkan akan menghambat sehingga wisatawan merasa enggan untuk berkunjung.

Baca Juga: Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash Sniper Andalan Rasulullah yang Doanya Laksana Panah yang Tak Pernah Meleset

"Kebijakan ganjil genap kurang efektif. Masyarakat Legian, Kuta, dan Sanur sangat bergantung pada pariwisata. Dikhawatirkan kebijakan ini membuat wisatawan merasa enggan dan dampaknya kepada masyarakat akan semakin sulit mencari pendapatan," jelas Syobri.***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah