Warga Desa Kukuh Tabanan Antusias Tukar Sampah Plastik Dengan Beras

- 28 Februari 2021, 19:45 WIB
Warga Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan tampak antusias datang ke halaman Puri Kerambitan untuk menukar sampah plastik dengan beras
Warga Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan tampak antusias datang ke halaman Puri Kerambitan untuk menukar sampah plastik dengan beras /Bagasta

Kata Gede Arya, sampah plastik tersebut ia dapat selain hasil pemilahan secara mandiri di rumahnya. Juga hasil memilah sampah-sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh tetangga sekitar rumahnya.

“Memilah dengan mengumpulkan sampah plastik baru dua minggu saya lakukan semenjak muncul penukaran sampah plastik menjadi beras yang dilakukan oleh The Plastic Exchange bekerja sama dengan Baturiti Kedas Bersemi salah satu komunitas lingkungan di desa yang juga bergerak memerangi sampah plastik,” ucapnya.

Diakui pria berusia 51 tahun ini, ide menukar sampah plastik dengan beras. Bukan membuat warga tertarik untuk mengumpulkan sampah plastik. Melainkan membuat warga teredukasi dan bersih lingkungan rumah dari sampah plastik. Dulunya warga hanya mengenal sampah plastik dibuang begitu saja, bahkan ada yang membakar. Namun sekarang mengetahui bahwa sampah plastik memiliki nilai ekonomi. Apalagi plastik yang dikumpulkan langsung ditukar menjadi beras.

Baca Juga: Tingkatkan Layanan, Zoom akan Beri Akses Zoom Live Transcription atau Mengubah Bahasa Secara Gratis

“Ya warga jadi antusias dan bersemangat, karena sampah ditukar dengan beras hitung-hitung dapat membatu kebutuhan dapur. Terlebih kondisi ekonomi yang sulit sekarang ini,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wayan Mayun, 57. Dia mengaku sudah lama mengumpulkan sampah plastik dan barang-barang rongsokan di desa. Sampah-sampah yang biasa dikumpulkan ia jual kepada pengumpul barang rongsokan yang masuk ke desa-desa.

“Kalau dulu harus menunggu pengempul rongsokan untuk menjual sampah plastik. Sekarang lebih praktis setiap seminggu sekali diambil dengan cara ditukar beras,” ujarnya.

Dia menyatakan meski hanya mendapat 5 kilogram beras dengan mampu mengumpulkan 10 kilogram botol plastik dan 4 kilogram kertas dalam seminggu saat ini. Mayun merasa terbantu dengan penukaran sampah plastik menjadi beras.

Saya kumpulkan secara mandiri di rumah, kemudian memilih sampah dari tetangga saya kumpulkan seitar satu mingguan. Kemarin saya dapat satu kilogram sekarang saya dapat 2 kilograj beras. “Saya senang sudah merasakan terbantu kok ekonomi rumah,” tungkasnya. ***

Halaman:

Editor: M Hari Balo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah