Waspada Jelang Idul Adha, 268 Hewan Ternak Terjangkit PMK di Buleleng, Mayoritas di Kecamatan Gerokgak

8 Juli 2022, 08:00 WIB
Dinas Pertanian Kabupaten Badung melaksanakan vaksinasi sapi terhadap ternak Desa Sobangan pada Selasa, 5 Juli 2022 - Waspada Jelang Idul Adha, 268 Hewan Ternak Terjangkit PMK di Buleleng, Mayoritas di Kecamatan Gerokgak /Dok. Humas Polres Badung

DENPASARUPDATE.COM - Beberapa hari jelang Hari Raya Idul Adha kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bali makin mengganas. 

Salah satu kabupaten yang paling parah terparah kasus positif PMK adalah Buleleng. 

Bahkan, hingga per hari ini Kamis 7 Juli 2022, di kabupaten yang terletak di ujung utara Bali 
tersebut tercatat terdapat 268 kasus PMK. 

Baca Juga: Menang Telak 2-0 Atas PSIS di Jatidiri Semarang, Arema FC Ungkap Resep Rahasianya, Salah Satunya Soal Ini

Penyebarannya pada delapan desa, enam desa di kecamatan Gerokgak dan sisanya di kecamatan Seririt. 

Terkait fenomena tersebut, Pemkab Buleleng langsung membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan PMK yang langsung dikomandoi oleh Sekda Buleleng, Gede Suyasa. 

Baca Juga: Jelang Idul Adha Gerak Cepat Tangani dan Cegah PMK, Pemkot Denpasar Gelar Vaksinasi Hewan Ternak

Saat dikonfirmasi, Suyasa mengatakan bahwa Satgas tersebut dibentuk hingga ke tingkat desa dan kecamatan seantero Buleleng. 

“Hari ini kita instruksikan dengan struktur yang sudah ditetapkan. Termasuk juga di desa yang tidak ada kasus PMK. Pencegahan jauh lebih penting, dengan adanya satgas ini agar tidak berkembang,” ungkap Ketua Satgas Penanganan PMK Kabupaten Buleleng itu.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran PMK Hewan Ternak Jelang Idul Adha, Ini yang Dilakukan Pemkab Klungkung

Ia juga menyebutkan bahwa beberapa langkah juga sudah dilakukan oleh Pemkab Buleleng melalui Dinas Pertanian untuk mencegah semakin meluasnya penyeberan PMK. 

Salah satunya yaini dengan melakukan disinfeksi kandang ternak yang terjangkit, vaksinasi, dan memberikan injeksi vitamin. 

Baca Juga: Wacana Vaksinasi Booster Jadi Syarat Perjalanan, Warga Sejak Pagi Daftar Ikut Vaksinasi di Gelgel

Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa dari total 268 kasus hewan ternak yang positif PMK tersebut, sebanyak 28 ekor ternak sudah dipotong bersyarat.

“Kita saat ini sudah melihat data yang ada. Dan akan langsung ke lokasi untuk memastikan langkah tepat dalam pengendalian penularan PMK ini,”terangnya.

Baca Juga: Tegaskan Tak Ada Sistem Aplikasinya yang Jebol, BRI Sebut Tindak Kejahatan Social Engineering Rugikan Nasabah

Ia mengaku dalam pemotongan hewan yang terjangkit tersebut menurutnya pihaknya memilih langkah yang hati-hati .

“Ini yang perlu pendekatan karena tingkat kematian nol persen. Jika ternak terjangkit dipotong bersyarat masih bisa dijual dagingnya. Yang perlu pertimbangan adalah ternak terjangkit yang dipotong paksa lalu dikubur. Semua harus berdasarkan tes laboratorium,” imbuhnya.

Baca Juga: Link Download Stumble Guys 0.38 Mod Apk Unlock All Skin, Unlimited Gems, Ada Skin Shogun Master, Auto Juara?

Lebih lanjut Suyasa mengatakan pengetatan akses keluar masuk hewan ternak juga dilakukan terutama untuk ternak sakit. 

“Ini karena penularan 100 persen. Jika ada satu saja ternak di dalam kandang terjangkit maka semuanya dinyatakan sakit. Maka harus dikendalikan agar tidak ada penularan baik dari luar daerah maupun ke luar daerah,”katanya.

Baca Juga: Link Download Sakura School Simulator Mod Apk Update Juli 2022 Unlimited Money, Unlock All Clothes and Costume

Tidak hanya itu, menjelang Hari Raya Idul Adha, Satgas Penanganan PMK juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan daging yang beredar di pasaran sehat. 

“Yang dilarang dijual adalah yang dipastikan sakit. Itu juga tergantung hasil laboratorium. Namun yang masih sehat masih bisa dijual. Jadi penjualan dagingnya hanya boleh didalam daerah,”ungkap Suyasa.***

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler